
Pemerintah akan menerapkan PPKM Darurat di Jawa dan Bali per 3 Juli. Dalam dokumen skenario PPKM Darurat, disebutkan, aturan berlaku sampai 2 minggu setelahnya.
Ada beberapa kebijakan penting yang diambil Presiden Jokowi terkait hal tersebut. Semata-mata demi memutus penularan corona.
"Hari ini ada finalisasi kajian untuk kita melihat karena lonjakan sangat tinggi -- dan kita harapkan selesai karena diketuai Pak Airlangga, Menko Ekonomi -- untuk memutuskan diberlakukannya PPKM Darurat," ungkap Jokowi.
"Nggak tahu nanti keputusannya, apakah (berlaku selama) seminggu apakah dua minggu. Karena petanya sudah kita ketahui semua. Hanya khusus di Pulau Jawa dan Pulau Bali karena di sini ada 44 kabupaten dan kota serta 6 provinsi yang nilai asemennya 4," ujar Jokowi dalam siaran YouTube Setpres.
Menurut informasi yang dihimpun kumparan, aturan yang tertuang dalam skenario PPKM Darurat bersifat final. Tinggal menunggu pihak pemerintah mengumumkannya.
Berikut usulan lengkap PPKM Darurat:
I. Periode Penerapan PPKM Darurat: 3-20 Juli 2021 dengan target penurunan penambahan kasus konfirmasi harian <10ribu/hari
II. Cakupan Area: 45 Kabupaten/Kota dengan Nilai Assesment 4 dan 76 Kabupaten/Kota dengan Nilai Assesment 3 di Pulau Jawa dan Bali.
III. Cakupan Pengetatan Aktivitas:
1. 100% Work from Home untuk sektor non essential
2. Seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online/daring
3. Untuk sektor essential diberlakukan 50% maksimum staf Work from Office (WFO) dengan protokol kesehatan, dan untuk sektor kritikal diperbolehkan 100% maksimum staf work from office (WFO) dengan protokol kesehatan.
a. Cakupan sektor essential adalah keuangan dan perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, teknologi informasi dan komunikasi, perhotelan non penanganan karantina, serta industri orientasi ekspor.
b. Cakupan sektor kritikal adalah energi, kesehatan, keamanan, logistik dan transportasi, industri makanan, minuman dan penunjangnya, petrokimia, semen, objek vital nasional, penanganan bencana, proyek strategis nasional, konstruksi, utilitas dasar (listrik dan air), serta industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari.
c. Untuk supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai pukul 20.00 waktu setempat dengan kapasitas pengunjung 50% (lima puluh persen);
4. Kegiatan pada pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan ditutup
5. Pelaksanaan kegiatan makan/minum di tempat umum (warung makan, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima, lapak jajanan) baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall hanya menerima delivery/take away dan tidak menerima makan di tempat (dine-in).
6. Pelaksanaan kegiatan konstruksi (tempat konstruksi dan lokasi proyek) beroperasi 100% (seratus persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat;
7. Tempat ibadah (Masjid, Mushola, Gereja, Pura, Vihara dan Klenteng serta tempat umum lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah) ditutup sementara
8. Fasilitas umum (area publik, taman umum, tempat wisata umum dan area publik lainnya) ditutup sementara;
9. Kegiatan seni/budaya, olahraga dan sosial kemasyarakatan (lokasi seni, budaya, sarana olahraga, dan kegiatan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan) ditutup sementara;
10. Transportasi umum (kendaraan umum, angkutan massal, taksi (konvensional dan online) dan kendaraan sewa/rental) diberlakukan dengan pengaturan kapasitas maksimal 70% (tujuh puluh persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat;
11. Resepsi pernikahan dihadiri maksimal 30 (tiga puluh) orang dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat dan tidak diperkenankan makan di tempat resepsi. Makanan tetap dapat disediakan dengan wadah tertutup untuk dibawa pulang.
12. Pelaku perjalanan yang menggunakan moda transportasi jarak jauh (pesawat, bus dan kereta api) harus menunjukkan kartu vaksin (minimal vaksin dosis I) dan PCR H-2 untuk pesawat serta Antigen (H-1) untuk moda transportasi jarak jauh lainnya.
13. Tetap memakai masker dengan benar dan konsisten saat melaksanakan kegiatan di luar rumah. Tidak diizinkan penggunaan faceshield tanpa masker
14. Pelaksanaan PPKM Mikro di RT/RW zona merah tetap dilakukan
Berikut daftar daerah yang diterapkan PPKM Darurat:
Bali
Nomor | Kota/Kabupaten |
---|---|
1 | Kabupaten Badung |
2 | Kabupaten Bangli |
3 | Kabupaten Buleleng |
4 | Kabupaten Gianyar |
5 | Kabupaten Jembrana |
6 | Kabupaten Klungkung |
7 | Kota Denpasar |
Banten
Nomor | Kota/Kabupaten |
---|---|
1 | Kabupaten Lebak |
5 | Kabupaten Serang |
2 | Kabupaten Tangerang |
3 | Kota Cilegon |
4 | Kota Serang |
6 | Kota Tangerang |
7 | Kota Tangerang Selatan |
Jakarta
Nomor | Kota/Kabupaten |
---|---|
1 | Jakarta Barat |
2 | Jakarta Pusat |
3 | Jakarta Selatan |
4 | Jakarta Timur |
5 | Jakarta Utara |
6 | Kepulauan Seribu |
Jawa Barat
Nomor | Kota/Kabupaten |
---|---|
1 | Kabupaten Bandung |
2 | Kabupaten Bandung Barat |
3 | Kabupaten Bekasi |
4 | Kabupaten Bogor |
5 | Kabupaten Ciamis |
6 | Kabupaten Cianjur |
7 | Kabupaten Cirebon |
8 | Kabupaten Garut |
9 | Kabupaten Indramayu |
10 | Kabupaten Karawang |
11 | Kabupaten Kuningan |
12 | Kabupaten Majalengka |
13 | Kabupaten Pangandaran |
14 | Kabupaten Purwakarta |
15 | Kabupaten Subang |
16 | Kabupaten Sukabumi |
17 | Kabupaten Sumedang |
18 | Kota Bandung |
19 | Kota Banjar |
20 | Kota Bekasi |
21 | Kota Bogor |
22 | Kota Cimahi |
23 | Kota Cirebon |
24 | Kota Depok |
25 | Kota Sukabumi |
26 | Kota Tasikmalaya |
Jawa Tengah
Nomor | Kabupaten/Kota |
---|---|
1 | Kabupaten Banjarnegara |
2 | Kabupaten Banyumas |
3 | Kabupaten Batang |
4 | Kabupaten Blora |
5 | Kabupaten Boyolali |
6 | Kabupaten Brebes |
7 | Kabupaten Cilacap |
8 | Kabupaten Demak |
9 | Kabupaten Grobogan |
10 | Kabupaten Jepara |
11 | Kabupaten Karanganyar |
12 | Kabupaten Kebumen |
13 | Kabupaten Kendal |
14 | Kabupaten Klaten |
15 | Kabupaten Kudus |
16 | Kabupaten Magelang |
17 | Kabupaten Pati |
18 | Kabupaten Pekalongan |
19 | Kabupaten Pemalang |
20 | Kabupaten Purbalingga |
21 | Kabupaten Rembang |
22 | Kabupaten Semarang |
23 | Kabupaten Sragen |
24 | Kabupaten Sukoharjo |
25 | Kabupaten Tegal |
26 | Kabupaten Temanggung |
27 | Kabupaten Wonogiri |
28 | Kabupaten Wonosobo |
29 | Kota Magelang |
30 | Kota Pekalongan |
31 | Kota Salatiga |
32 | Kota Semarang |
33 | Kota Surakarta |
34 | Kota Tegal |
Jawa Timur
Nomor | Kota/Kabupaten |
---|---|
1 | Kabupaten Bangkalan |
2 | Kabupaten Banyuwangi |
3 | Kabupaten Blitar |
4 | Kabupaten Bondowoso |
5 | Kabupaten Gresik |
6 | Kabupaten Jember |
7 | Kabupaten Jombang |
8 | Kabupaten Kediri |
9 | Kabupaten Lamongan |
10 | Kabupaten Lumajang |
11 | Kabupaten Madiun |
12 | Kabupaten Magetan |
13 | Kabupaten Malang |
14 | Kabupaten Mojokerto |
15 | Kabupaten Nganjuk |
16 | Kabupaten Ngawi |
17 | Kabupaten Pacitan |
18 | Kabupaten Pamekasan |
19 | Kabupaten Pasuruan |
20 | Kabupaten Ponorogo |
21 | Kabupaten Sidoarjo |
22 | Kabupaten Situbondo |
23 | Kabupaten Trenggalek |
24 | Kabupaten Tuban |
25 | Kabupaten Tulungagung |
26 | Kota Batu |
27 | Kota Blitar |
28 | Kota Kediri |
29 | Kota Madiun |
30 | Kota Malang |
31 | Kota Mojokerto |
32 | Kota Pasuruan |
33 | Kota Probolinggo |
34 | Kota Surabaya |
Yogyakarta
Nomor | Kota/Kabupaten |
---|---|
1 | Kabupaten Bantul |
2 | Kabupaten Gunungkidul |
3 | Kabupaten Kulon Progo |
4 | Kabupaten Sleman |
5 | Kota Yogyakarta |