" 85 dan 55 " Perjalanan Karir Mayjen TNI Doni Monardo

Nusantara
Bangkit dengan Semangat Bahari
Konten dari Pengguna
10 Mei 2018 1:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nusantara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
85 dan 55 pastinya orang akan bingung mengartikan kedua angka ini, tetapi dua angka ini sangat berarti bagi Mayjen TNI Doni Monardo yang kini menjabat sebagai Sesjen Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia. Angka 85 adalah angkatan sang jenderal saat masuk Akademi Militer . Sedangkan 55 adalah bertambahnya usia mantan Pangdam Siliwangi yang pada kamis 10 mei 2018 ini merayakan ulang tahunnya.
ADVERTISEMENT
Mayjen TNI Doni Monardo adalah salah satu diantara para pimpinan militer yang memiliki karir yang cemerlang. Doni, lulusan Akademi Militer (Akmil) 1985 ini berpengalaman dalam bidang infanteri. Penempatan pertama langsung pada Komando Pasukan Khusus atau Kopassus tahun 1986 sampai dengan 1998. Selama di Kopassus dia pernah ditugaskan ke Timor Timur, Aceh dan daerah lainnya. Pada tahun 1999 hingga 2001, lelaki yang suka kegiatan menembak dan beladiri ini ditugaskan pada Batalyon Raider di Bali. Kemudian ditarik kembali di Paspampres hingga tahun 2004, lalu mengikuti pelatihan counter terrorism yang dilaksanakan di Korea Selatan.
Pada tahun 2005 sampai dengan 2006 Doni ditugaskan di Aceh. Setahun di sana, dia kembali ditarik ke Jakarta bergabung dengan Paspampres. Pada tahun 2006 dipindahkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, atau yang lebih dikenal dengan Kostrad. Salah satu program yang hingga kini dikenang masyarakat Makassar adalah penghijauan beberapa kawasan tandus di Sulawesi Selatan termasuk di sekitar Bandara Hasanuddin.
ADVERTISEMENT
Setelah di Makassar, Doni di promosikan menjadi Dan Grup A Paspampres hingga 2010. Selama bertugas mengawal orang nomor satu di Republik Indonesia ia sudah mengikuti kunjungan Presiden Indonesia ke 27 negara di dunia. setelah di Paspamres, Doni kemudian diberi kepercayaan menjadi Danrem 061 Surya Kencana Bogor. Hanya beberapa bulan menjadi Danrem di Bogor, kemudian diberi kepercayaan menjadi Wadanjen Kopassus. Salah satu tugas yang melambungkan namanya adalah ketika ditugaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Wakil Komando Satuan Tugas untuk pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh perompak Somalia. Atas keberhasilan itu pangkat Doni dinaikkan setingkat menjadi Brigadir Jenderal (Sumber Wikipedia)
Bulan April 2012 Doni mengikuti pendidikan PPSA XVIII di Lemhannas. Baru empat bulan di Lemhannas, dipromosikan menjadi Danpaspampres. Setelah itu pada pada 24 Oktober 2014 dilantik sebagai Komandan Jenderal Kopassus dan pada 7 agustus 2015 diangkat sebagai Pangdam XVI Pattimura.
ADVERTISEMENT
Saat menjadi Pangdam XVI Pattimura, Doni menginisiasi program pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari kegiatan serbuan terotorial TNI AD yang dinamakan program Emas Biru (Kelautan dan Perikanan) dan Emas Hijau (Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan). Kedua program dengan pendekatan keamanan dan kesejahteraan ini sangat membantu pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi sumberdaya alam yang dimilikinya. Program emas hijau dan emas biru yang dibesut Kodam XVI Pattimura berdampak positif dalam upaya menciptakan perdamaian (Emas Putih) dan kondisi keamanan yang kondusif serta merupakan salah satu cara persuasif yang dilakukan untuk merangkul pihak-pihak yang pernah mengalami gesekan. Seperti mantan separatis, kaum radikal, bahkan kelompok-kelompok antar-desa yang mengalami pertikaian. Tujuannya adalah untuk menciptakan kedamaian di Maluku dan Maluku Utara.Menurut Doni Tentara merupakan abdi negara pejuang rakyat yang berasal, dari dan untuk rakyat, maka sejatinya tentara merupakan milik semua komponen masyarakat. Masalah ketimpangan pembangunan dan kesejahteraan salah satu faktor yang menjadi penyebabnya adalah kesenjangan sosial. Hal tersebut harus dapat teratasi dengan program unggulan yang harus menjadi fokus seluruh unsur baik Pemda, pelaku usaha dan masyarakat untuk mengembangkannya.
ADVERTISEMENT
Pada oktober 2017, Doni Monardo kemudian dimutasikan menjadi Pangdam III Siliwangi yang mewilayahi Jawa Barat dan Banten. Sang jenderal smart dan bersahaja serta dekat dengan rakyat ini tanpa menunggu waktu lama dengan melihat kondisi permasalahan yang cukup kompleks terkait masalah lingkungan yakni pencemaran sungai citarum langsung membuat gebrakan bersama pemerintah daerah dan berbagai elemen lainnya untuk melakukan penataan sungai citarum. Dengan memegang kendali militer di Jawa Barat dan Banten, Doni memilih untuk tidak berleha-leha, langsung memilih program prioritas non perang yang bisa dikerjakan dengan prajurit maung siliwanginya.Sang jenderal ini serasa tak pernah kehabisan ide,karya dan gagasan dalam membangun bangsa dengan berbagai program terobosan yang dibuat. Ini saat damai, tidak ada perang sehingga tentara pun kiranya bisa berkonstribusi nyata dalam berbagai program pembanguan seperti menyelamatkan lingkungan dari degradasi akibat ulah manusia itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Baru menjabat selama 4 bulan 8 hari kembali Sang jenderal Duo emas ini dimutasikan menjadi Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) RI yang diketuai langsung oleh Presiden Joko Widodo. Jabatan Pangdam III siliwangi kemudian dijabat oleh Mayjen TNI Besar Harto Karyawan.Upacara serah terima jabatan Pangdam III Siliwangi dipimpin oleh Kasad Jenderal TNI Mulyono digelar di Markas Besar TNI Angkatan Darat di Jakarta 22 maret 2018.
Sebuah perjalanan panjang dari sang Jenderal kreatif tersebut dan tentunya Bangsa dan Negara menanti Ide dan program-program yang akan diimplementasikan lewat Dewan Ketahanan Nasional yang dimana Wantannas mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan pembinaan ketahanan nasional guna menjamin pencapaian tujuan dan kepentingan nasional Indonesia serta merupakan Lembaga nonstruktural yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan tugas dan kewenangan Setjen Wantannas sebagai lembaga yang bertanggungjawab menyiapkan kebijakan dan strategi pembinan ketahanan nasional, maka Setjen Wantannas menetapkan Visi 2015 - 2019 yaitu Menjadi lembaga perumus kebijakan dan strategi yang kredibel, akseptabel dan komprehensif dalam rangka ketahanan nasional. 
Dengan berbagai pengalaman yang dimiliki Mayjen TNI Doni Monardo baik di bidang militer maupun pengabdian terhadap masyarakat dan kepedulian lingkungan seperti Program Pengijauan lewat budi asih, Emas biru dan Emas Hijau serta Citarum Harum maupun lainnya, yang merupakan upaya bela negara guna memperkuat ketahanan nasional dan akan semakin menjadikan Indonesia sebagai Negara besar yang aman,damai, sejahtera dan bermartabat.
Di akhir tulisan ini saya (Penulis) mengucapkan Selamat Ulang Tahun Sang Jenderal Rakyat pada 10 Mei 2018 yang ke 55, Terus ciptakan karya untuk kejayaan Bangsa.
ADVERTISEMENT
Salam Bela Negara….!!!
(Amrullah Usemahu, S. Pi/ Pengurus pusat Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia)