Menkopolhukam Wiranto Membuka Dengan Resmi Sarasehan Nasional yang Digelar Setjen Wantannas RI

Nusantara
Bangkit dengan Semangat Bahari
Konten dari Pengguna
10 Juli 2018 23:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nusantara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sarasehan Nasional Setjen Wantannas RI dibuka secara resmi oleh Menkopolhukam Wiranto mewakili Presiden Joko widodo bertempat ballroom Hotel JS Luansa Jakarta Selatan, pada Selasa 10 Juli 2018 dan  akan berlangsung selama 2 hari dengan sorotan tema "Merawat Perdamaian dengan Belajar dari Resolusi Konflik dan Damai di Maluku untuk Indonesia yang Bersatu, Berdaulat,   Adil dan  Makmur"
ADVERTISEMENT
Setjen Wantannas RI Letjen TNI Doni Monardo dalam laporannya menyampaikan bahwa Saresehan Nasional ini juga bertujuan mendiseminasikan proses Resolusi Konflik dan Damai di Maluku dan Maluku utara untuk dapat kiranya menjadi pembelajaran pada Propinsi lain di Indonesia, bahkan di dunia internasional.
Mantan Pangdam XVI Pattimura  dengan duo program Emas biru dan emas hijaunya pun menyampaikan apresiasi terhadap semua pihak yang mendukung dan membantu hingga terselenggaranya sarasehan nasional ini.
Selain itu, Dalam sambutannya Menkopolhukam Wiranto menyampaikan bahwa Sarasehan nasional ini memiliki makna yang sangat besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara kita.
Melalui Belajar dari Konflik dan damai di Maluku dan Maluku Utara,  kita dapat lebih memperkuat persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa.  Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dengan keberagaman suku, agama, ras dan golongan yang kiranya dapat menjadi pemersatu dan merupakan kekuatan dalam rangka memperkuat kedaulatan serta ketahanan nasional. 
ADVERTISEMENT
Yang menjadi Keynote Speaker utama pada sarasehan nasional ini adalah Wakil Presiden RI Jusuf Kalla atau biasa disapa JK. Paparan yang disampaikan tentang perjalanan perjanjian Malino 2 yang dimana saat itu beliau menjabat sebagai Menkokesra dan menjadi inisiator. 
Menurut JK Dipilihnya Malino sebagai tempat perundingan dan mediasi para Tokoh Masyarakat Muslim dan kristen Maluku saat itu karena  daerah ini dianggap adalah wilayah netral Sehingga  tidak ada yang mengintervensi proses perdamaian yang digagas, agar dapat berjalan secara alami.
JK pun menyampaikan bahwa melakukan langkah perdamaian itu mudah tetapi yang sulit  adalah merawat perdamaian, oleh karena itu atas nama pemerintah JK berharap agar perdamaian yang telah terjalin tersebut dapat dijaga dengan baik dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT