Menghilangkan Stres dengan Berolahraga

Anabella Putri Eghatsa
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Konten dari Pengguna
25 November 2021 20:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anabella Putri Eghatsa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Olahraga. Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Olahraga. Sumber: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pada kondisi pandemi seperti ini masyarakat harus mengurangi kegiatan di luar rumah dan beralih untuk tetap di rumah melanjutkan kegiatan yang seharusnya dilakukan di luar rumah. Hal ini sangat berdampak terhadap produktivitas masyarakat. Pandemi membuat masyarakat untuk bersosialisasi dengan terbatas dalam jangka waktu yang cukup lama dan berdampak menimbulkan stres.
ADVERTISEMENT
Banyak faktor yang menjadi pemicu stres tersebut, seperti para pekerja yang terkena PHK, para pedagang yang dibatasi untuk berjualan, pembelajaran jarak jauh yang membuat anak tidak begitu menangkap materi yang disampaikan melalui daring dan faktor-faktor lainnya. Tidak banyak dari mereka kewalahan mengalami stres akibat pandemi. Beberapa dari mereka mengatasi stres tersebut dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif, salah satunya dengan berolahraga.
Berolahraga sudah menjadi kewajiban bagi manusia, karena olahraga merupakan bagian penting dari menjaga kesehatan dan menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari. Pandemi bukanlah sebuah halangan untuk berolahraga. Banyak jenis olahraga yang dapat dilakukan di dalam rumah atau di dalam ruangan. Olahraga memiliki beribu-ribu manfaat yang dapat dirasakan, salah satunya adalah dapat mengatasi stres.
ADVERTISEMENT
Berbagai penelitian mengungkapkan olahraga yang teratur dapat mengurangi stres seseorang dikarenakan menurunnya hormon kortisol dan epineprin serta meningkatkan hormon norepineprin sebagai antidepresan. Dikutip dari The American Council on Exercise (ACE) yang bekerja sama dengan Asosiasi Psikologis Amerika (APA) fakta bahwa olahraga, khususnya jenis aerobik, efektif membantu seseorang dalam mengatasi stres. Namun, tidak hanya aerobik saja ya, olahraga lainnya juga bisa kok!
Menghilangkan stres dengan berolahraga terbukti akurat. Sebagai bukti adalah kisah seorang remaja yang mengalami depresi di masa pandemi ini. Ia mengalami depresi dikarenakan hal-hal yang begitu menekannya. Mulai dari mengejar universitas impiannya, membantu orang tua di rumah, kisah cintanya yang tidak berjalan dengan baik, membagi waktu dan hal-hal lain yang begitu menekankan. Bahkan ia sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya karena tidak dapat menangani semua tekanan tersebut. Namun ia bangkit kembali dengan menghabiskan waktunya untuk olahraga.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya ia tidak menyukai olahraga karena menurutnya olahraga sangat membuang waktu dan membuang tenaga. Namun dia menangkis pikiran tersebut dan memulai untuk mencobanya. Ia memulai dengan berjalan kaki beberapa menit. Hari demi hari olahraga yang ia lakukan meningkat, seperti berlari, bersepeda, dan lompat tali. Dan semua itu ia lakukan rutin selama empat bulan setiap harinya. Pada awalnya ia tidak menyangka bahwa ia akan bertahan sejauh itu dan melewati semuanya. Namun ia sadar semua itu berkat olahraga. Tidak ada lagi pikiran bahwa olahraga hanyalah sia-sia. Selama rutin berolahraga ia mengakui bahwa perasaannya sangat baik dan tekanan yang ia rasakan begitu sangat berkurang bahkan ia merasa stres yang ia rasakan hilang begitu saja.
ADVERTISEMENT
Namun olahraga yang terlalu berlebihan juga tidak baik bagi kesehatan dan sistem imun pada tubuh kita ya teman-teman! Dilansir dari laman Hello Sehat, olahraga berlebihan yang dilakukan dengan intensitas tinggi juga berisiko menyebabkan mengalami kardiotoksisitas. Kardiotoksisitas merupakan kerusakan pada otot jantung yang dapat membuat jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh. Jadi berolahragalah sesuai kebutuhan dan sesuai porsinya ya!