5 Tips Menanamkan Pendidikan Seks Dalam Islam Sejak Dini

Ananda Gadis
Mahasiswa Universitas Tidar
Konten dari Pengguna
28 November 2021 16:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ananda Gadis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembahasan seks bagi sebagian orang masih dianggap sebagai sesuatu yang tabu. Padahal, pendidikan seperti ini bisa membuat anak lebih peduli dan menjaga tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Data penyimpangan seksual remaja dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan sebanyak 32% remaja usia 14 hingga 18 tahun di kota-kota besar di Indonesia (Jakarta, Surabaya, dan Bandung) pernah berhubungan seks.
Ngomong-ngomong soal pendidikan seksual untuk anak, lalu bagaimanakah dalam pandangan Islam?
Pendidikan seks di dalam Islam juga merupakan bagian dari pendidikan akidah, akhlak, dan ibadah. Pendidikan seks juga harus diberikan sesuai dengan tingkatan umur dan intelijensi si anak. Selanjutnya disesuaikan seiring berjalannya waktu.
Keluarga adalah tempat pendidikan pertama dan utama bagi anak. Keluarga memiliki peran penting dalam pendidikan yaitu mendidik, membimbing, dan membina anggota keluarga untuk memenuhi peranannya sebagai orang dewasa dan makhluk bermasyarakat.
Pengetahuan yang harus diajarkan kepada anak yang masih di bawah umur bisa dimulai dari mengenalkan anggota tubuh mana saja yang tidak boleh disentuh atau dilihat oleh orang lain.
ADVERTISEMENT
Mari kita bahas kaidah-kaidah apa aja sih hal-hal yang harus diperhatikan tentang pendidikan seks bagi anak-anak maupun remaja yang perlu diajarkan oleh para orang tua, simak yuk!
Pertama, Mengajarkan Etika Melihat.
Hal ini diajarkan supaya remaja bisa mengetahui mana yang halal untuk dilihat dan mana yang haram. Dengan begitu, ketika remaja mendekati masa balig dan dewasa, ia telah dibekali dengan akhlak yang istikamah. Inilah etika yang harus ditanamkan sejak dini.
Kedua, Menghindarkan Anak Dari Rangsangan Seksual.
Menjaga anak, terutama yang berada pada masa peralihan (pubertas/balig) supaya tidak terjerumus dengan hal-hal yang dapat memancing munculnya dorongan seksual mereka.
Contohnya dengan membiasakan untuk tidak memasuki tempat-tempat yang banyak lawan jenisnya, tidak tidur bersama saudara laki-laki ataupun perempuan dalam satu tempat tidur, dan membatasi anak pergi ke tempat-tempat umum yang biasa digunakan untuk berkumpul antara laki-laki dan perempuan (seperti tempat biliar, karaoke, atau tempat-tempat hiburan sejenisnya termasuk tempat rekreasi, cafe).
ADVERTISEMENT
Ketiga, Mengajarkan Anak Kajian Hukum (Fikih) Tentang Perkembangan Anak Usia Remaja.
Mengajarkan hukum agama tentang kematangan seksual dimulai sebelum masa pubertas. Masa pubertas terjadi sekitar 12-15 tahun. Menstruasi pada anak perempuan dan mimpi basah (wet dream) pada anak laki-laki. Dalam masa itu orang tua harus menjelaskan tentang konsep balig dan mukalaf (kewajiban untuk menjalankan syariat Islam dan menjauhi larangan-larangan agama karena usianya yang sudah balig).
Keempat, Memberikan Informasi Seputar Perkawinan dan Hubungan Seksual.
Berilah pemahaman tentang pandangan Islam mengenai naluri seksual dan tujuan dari perkawinan.
Kelima, Menjelaskan Masalah Seksual Secara Terbuka.
Menjelaskan tentang masalah seksualitas kepada anak ini berhubungan dengan pendidikan etika dan tata krama. Terutama tata krama dalam menyalurkan orientasi seksual yang meningkat pada usia balig, agar tidak disalahgunakan. Tata krama ini juga akan terus berlanjut hingga memasuki pintu pernikahan. Semua penjelasan ini bertujuan agar generasi muda tidak terjerat perbuatan dosa.
ADVERTISEMENT
Nah, itulah hal-hal yang harus menjadi dasar pengetahuan anak yang bisa dilakukan oleh para orang tua. Karena pada dasarnya pendidikan seks dalam Islam itu bukanlah pendidikan tentang how to do (bagaimana melakukan hubungan seks), atau hubungan seks yang aman, tidak hamil dan lain sebagainya, tetapi pendidikan seks merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan moral anak yang didasarkan pada ajaran agama Islam. Pendidikan seks juga tidak boleh bertentangan dengan ajaran Islam loh! karena ketika seks melenceng dari ketentuan yang ada, maka segala dampak dari pergaulan bebas akan semakin merajalela.