Konten dari Pengguna

Fondasi Kehidupan Berdemokrasi: Menghormati HAM dan Mengakui Pluralitas

Ananda Pradana Putra Anwar
Saya seorang mahasiswa dari perguruan tinggi di Jawa Tengah yaitu Universitas Kristen Satya Wacana dan saya dari Program Studi Teknik Informatika dari Fakultas Teknologi informasi
3 Juli 2024 13:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ananda Pradana Putra Anwar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Demokrasi, sebagai sistem pemerintahan yang mendasarkan kekuasaannya pada suara rakyat, tidak hanya mengandalkan mekanisme politik formal. Lebih dari itu, demokrasi juga bergantung pada fondasi-fondasi yang mendalam dalam menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) dan mengakui keberagaman atau pluralitas dalam masyarakat.
Demokrasi, HAM, Pluralitas. Sumber gambar : https://pixabay.com/vectors/people-men-women-folk-persons-152040/
Menghormati Hak Asasi Manusia (HAM)
ADVERTISEMENT
Hak Asasi Manusia adalah prinsip universal yang mengakui martabat setiap individu tanpa diskriminasi apapun. Dalam konteks demokrasi, menghormati HAM menjadi pondasi utama yang menjamin setiap warga negara memiliki hak-hak dasar yang tidak bisa dicabut oleh pemerintah atau pihak lain. Ini termasuk hak atas kebebasan berpendapat, kebebasan berekspresi, hak untuk bersatu dan berkumpul secara damai, serta hak untuk tidak mengalami penindasan atau perlakuan sewenang-wenang dari pihak berwenang.
Pemerintah dalam sistem demokrasi yang sehat berperan penting dalam melindungi dan memajukan HAM. Tindakan perlindungan ini mencakup pembuatan undang-undang yang mendukung HAM, penegakan hukum yang adil dan transparan, serta menciptakan mekanisme untuk mengatasi pelanggaran HAM ketika terjadi. Dengan demikian, setiap warga negara dapat merasa aman dan dihormati dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya.
ADVERTISEMENT
Mengakui Pluralitas dalam Masyarakat
Pluralitas merujuk pada keragaman dalam segala aspek kehidupan masyarakat, seperti kepercayaan agama, budaya, bahasa, dan pandangan politik. Mengakui pluralitas menjadi esensi demokrasi yang sehat karena demokrasi bukan hanya tentang mayoritas memerintah, tetapi juga tentang pengakuan dan penghargaan terhadap hak-hak minoritas.
Dalam konteks pluralitas, demokrasi menggalang kekuatan dari perbedaan-perbedaan ini untuk membangun kesatuan yang lebih kuat. Ini dicapai melalui dialog, toleransi, dan inklusi sosial yang memastikan bahwa setiap kelompok dan individu merasa dihargai dalam masyarakat. Melalui proses ini, demokrasi menjadi lebih representatif dan mampu mengintegrasikan kepentingan-kepentingan yang beragam dalam pengambilan keputusan.
Pentingnya Fondasi Ini bagi Kehidupan Berdemokrasi
Fondasi menghormati HAM dan mengakui pluralitas bukan hanya nilai-nilai yang melekat dalam sistem demokrasi, tetapi juga instrumen vital dalam menciptakan masyarakat yang adil, inklusif, dan berkelanjutan. Tanpa penghormatan terhadap HAM, demokrasi bisa meluncur ke arah otoritarianisme atau penyimpangan kekuasaan yang merugikan warga. Sementara itu, tanpa pengakuan terhadap pluralitas, demokrasi dapat mengalami ketegangan sosial dan politik yang mengancam stabilitas.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, untuk membangun fondasi yang kokoh bagi kehidupan berdemokrasi, pemerintah, masyarakat sipil, dan individu perlu berkomitmen untuk menghormati HAM dalam segala kebijakan dan tindakan, serta aktif mempromosikan pengakuan dan penghargaan terhadap pluralitas dalam setiap aspek kehidupan sosial dan politik.
Dengan cara ini, demokrasi tidak hanya menjadi sebuah sistem
pemerintahan, tetapi juga menjadi jaminan bagi setiap warga negara untuk hidup dalam kebebasan, keadilan, dan martabat yang dijamin oleh prinsip-prinsip HAM dan keberagaman yang diakui secara penuh.