3 Opsi Golkar di Jabar: Dedi Mulyadi, Ridwan Kamil, Deddy Mizwar

2 Oktober 2017 20:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, dan Deddy Mizwar (Foto: Instagram @ridwankamil, Dok. Pemkab Purwakarta,dan Antara/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, dan Deddy Mizwar (Foto: Instagram @ridwankamil, Dok. Pemkab Purwakarta,dan Antara/Muhammad Adimaja)
ADVERTISEMENT
Siang tadi, DPP Partai Golkar menggelar rapat bersama untuk membahas sejumlah persoalan dalam pilkada serentak 2018, termasuk soal Pilgub Jabar. Ketua Harian Nurdin Halid hingga Koordinator bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa dan Sumatera Nusron Wahid hadir dalam rapat ini.
ADVERTISEMENT
Di tengah isu perbedaan pendapat sejumlah faksi di internal Golkar mengenai calon yang diusung di Pilgub Jabar, ada beberapa opsi yang dihasilkan oleh DPP mengenai cagub Jabar. Opsi pertama, tetap mengusung Dedi Mulyadi sebagai cagub atau cawagub.
"Sekarang kita lihat. Jadi sekarang di DPP mempunyai alternatif. Alternatif pertama adalah Dedi Mulyadi ditetapkan cagub atau cawagub," kata Nusron Wahid usai rapat di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Kemanggisan, Jakarta Barat, Senin (2/10).
Selain itu, opsi kedua adalah mengusung pasangan Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien dalam Pilgub Jabar. Hal ini dipertimbangkan setelah mempertimbangkan elektabilitas Ridwan Kamil yang tinggi dan jika opsi pertama tak terealisasi.
"Kedua, kalau tidak ada, pakai Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Opsi terakhir pun terbilang mengejutkan. Nusron menyebut partainya mempertimbangkan untuk memasangkan Deddy Mizwar dengan Dedi Mulyadi. Padahal, Deddy Mizwar sudah diusung oleh koalisi PKS-Gerindra untuk berpasangan dengan Ahmad Syaikhu.
"Tapi adalagi yang ketiga yaitu Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi. Makanya Deddy Mizwar, kalau dia disia-siakan, Gerindra-PKS, bubar ayo sini gitu kan," ujarnya.
Lebih lanjut, dari 3 opsi itu, Nusron belum bisa melihat pilihan mana yang menjadi opsi utama. Hal itu harus ditentukan oleh hasil survei yang akan dilakukan partainya.
"Dilihat sampai ujung mana dong. Survei mana lagi yang menang. Kalau urusan Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar kan bisa tinggal tambah Hanura dan PAN. Tinggal tambah 4 atau 3 juga," pungkasnya.
ADVERTISEMENT