Cerita Calon Panglima TNI Hadi Tjahjanto: Ibu Saya Jualan Rujak Cingur

4 Desember 2017 15:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Angkatan Udara Hadi Tjahjanto (Foto: Resnu Andika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Angkatan Udara Hadi Tjahjanto (Foto: Resnu Andika/kumparan)
ADVERTISEMENT
Selangkah lagi KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjadi orang nomor satu di militer. Presiden Joko Widodo sudah resmi mengajukan namanya menjadi calon tunggal Panglima TNI. Tak banyak yang tahu bahwa Hadi bisa meraih posisi seperti sekarang ini melalui kisah yang panjang.
ADVERTISEMENT
Dalam wawancara khusus dengan kumparan (kumparan.com) pada Jumat, 13 Januari 2017 saat ia dipilih Presiden menjadi KSAU, Hadi berkisah bahwa ia dilahirkan bukan dari keluarga yang kaya raya atau berpengaruh. Ibunya berdagang rujak cingur sementara ayahnya seorang kopral.
"Bapak saya seorang kopral, ibu saya jualan rujak cingur," ujar pria kelahiran Malang, Jumat (13/1).
Dalam perjalanan kariernya, Hadi mengaku sudah melewati banyak jatuh dan bangun. Mulai dari operasi militer di Papua, menjadi Sekretaris Militer Presiden RI, hingga menjadi KSAU. Saat itu, ia mengaku tak pernah muluk-muluk. Semua peran dijalani, yang terpenting, bisa selalu mengabdi kepada TNI. "Saya akan mandatkan diri saya kepada TNI," tutur mantan Irjen Kementerian Pertahanan itu.
ADVERTISEMENT
Saat wawancara khusus tersebut, kumparan sempat bertanya mengenai peluangnya menjadi Panglima TNI. Saat itu, Hadi menjawab singkat.
"Saya tidak tahu itu, saya tidak pernah membayangkan,” katanya.
Hadi Tjahjanto lahir di Malang, Jawa Timur, pada 8 November 1963. Lulus dari AAU pada tahun 1986, operasi pertama yang dilakukan Hadi adalah Operasi Rajawali di Papua (saat itu Irian Jaya) tahun 1989-1991.
Setelah menyelesaikan dinasnya di Papua, Hadi lalu melanjutkan pendidikan di Sekolah Kesatuan Komando. Pendidikan yang wajib diambil untuk kenaikan pangkat dari kapten menjadi mayor. Ia lulus pada tahun 1994 sebagai salah satu lulusan terbaik.