news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Rumah Dinas Anies yang Pernah Disadap saat Ditempati Jokowi

16 Oktober 2017 6:41 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Dinas Gubernur DKI di Jalan Taman Suropati (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Dinas Gubernur DKI di Jalan Taman Suropati (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah resmi dilantik, Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan besok akan menempati rumah dinas yang berada di depan Taman Suropati. Rumah bergaya kolonial ini pernah ditempati oleh beberapa orang nomor 1 di DKI, antara lain Ali Sadikin, Fauzi Bowo, Joko Widodo, dan yang terakhir, Djarot Saiful Hidayat.
ADVERTISEMENT
Rumah yang terletak di huk ini sempat bikin heboh saat masih ditempati oleh Presiden Joko Widodo. Pada Februari 2014, Jokowi yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI, menemukan beberapa alat sadap yang dipasang di rumahnya. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono yang saat itu menjabat sebagai Kepala Kerja Sama Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Pemprov DKI merinci soal insiden penyadapan tersebut.
Saat itu, memang Heru bertanggungjawab untuk menangani kebutuhan rumah tangga gubernur, selain tugas-tugas lainnya. Heru bercerita saat itu Jokowi menemukan sendiri alat sadap itu.
"Kelihatannya beliau sendiri yang curiga. Terus langsung disterilisasi," ujar Heru kepada kumparan (kumparan.com) di Kompleks Istana Kepresidenan, Sabtu (10/10).
Menurut dia, alat sadap ditemukan di ruang tamu dan di ruangan atas. Ruangan atas terdiri dari kamar tidur. Sementara ruangan bawah merupakan ruang tamu, ruangan makan dan taman. Ruang atas hanya terdiri dari kamar tidur.
ADVERTISEMENT
Heru menduga alat sadap itu sudah dipasang lama. Kemungkinan besar bahkan saat sebelum Jokowi menempati rumah dinas. Jokowi sendiri mulai tinggal di rumah dinas pada Oktober 2012 atau setelah resmi dilantik menjadi Gubernur DKI.
Jokowi di Rumah Dinas Suropati (Foto: ANTARA/Dhoni Setiawan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Rumah Dinas Suropati (Foto: ANTARA/Dhoni Setiawan)
"Kalau saya lihat analisa saya, terpasang itu sebelum Pak Jokowi masuk. Saya enggak tahu kapan tapi mungkin pada saat proses pergantian antara gubernur lama dengan Pak Jokowi. Mungkin prosesnya di situ kepasang," ujarnya.
"Mungkin waktu beres-beres. Saya enggak ngerti. Tapi biasanya kan rumah Pak Gubernur itu ketat, masuk juga ditanya. Terus dijaga," lanjutnya.
Dugaan lain, alat sadap dipasang saat ada proses perbaikan di dalam rumah yang memungkinkan orang asing masuk.
"Mungkin juga bisa dari pura-pura betulin AC, perbaikan talang, perbaikan eternit. Kira-kira gitu," katanya.
ADVERTISEMENT
Setelah ketahuan, lanjut Heru, Jokowi langsung meminta aparat kepolisian untuk mencopot alat sadap. Untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di kemudian hari, peningkatan keamanan langsung dilakukan. Mulai dari penambahan kamera CCTV hingga seleksi yang lebih ketat bagi orang yang masuk ke rumah dinas.
Jokowi di dalam Rumah Dinas Suropati. (Foto: Ananda Teresia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di dalam Rumah Dinas Suropati. (Foto: Ananda Teresia/kumparan)
"CCTV ditambah. Diperiksa juga jalur-jalur CCTV, orang masuk dan keluar diperketat. Lebih ditanya, lebih disterilisasi. Lebih lama diinterogasinya lah. Yang masuk siapa. Terutama yang bukan pejabat ya," imbuhnya.
Dugaan mengenai motif pemasangan alat sadap bermunculan. Apalagi, saat itu situasi politik memanas jelang Pilpres. Jokowi saat itu disebut menjadi kandidat kuat capres di pemilu 2014. Banyak yang menduga ada motif politis di balik pemasangan alat sadap tersebut.
Kasetpres Heru Budi Hartono (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kasetpres Heru Budi Hartono (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
Jokowi, saat itu, enggan menduga-duga. Ia selalu memberikan jawaban yang mengambang.
ADVERTISEMENT
Heru sendiri mengaku tidak tahu apakah alat pemasangan alat sadap itu ada kaitannya dengan Pilpres. "Kalau soal itu saya tidak tahu. Serahkan saja pada aparat kepolisian saat itu," tutupnya.
Saksikan live streaming pelantikan Anies-Sandi langsung dari Istana Merdeka, Senin (16/10) pukul 15.30 WIB di website kumparan. kumparan bekerjasama dengan NET. menyiarkan langsung momen-momen pelantikan pemimpin baru Jakarta.