Cucu Jenderal Soedirman Bermain Drama Kolosal di Perayaan HUT TNI

5 Oktober 2017 12:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Drama Agresi Militer Belanda di HUT ke-72 TNI (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Drama Agresi Militer Belanda di HUT ke-72 TNI (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dalam peringatan HUT ke-72 TNI di Pelabuhan Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (4/10), ditampilkan drama mengenai peran Jenderal Besar Soedirman dalam perjuangan bangsa Indonesia. Diceritakan saat itu suasana Daerah Istimewa Yogyakarta di tahun 1948 aman dan damai sebelum Belanda menyerbu.
ADVERTISEMENT
Namun tiba-tiba Belanda menyerbu Daerah Istimewa Yogyakarta. Keadaan yang tadinya aman dan damai pun menjadi mencekam. Digambarkan dalam sosio drama itu, pasukan Belanda menyerang dari berbagai penjuru.
Mulai dari udara, darat, dan laut. Rakyat ketika itu banyak yang tewas. Yang lainnya berlarian untuk menyelamatkan diri termasuk Jenderal Besar Soedirman.
Soedirman kemudian bergegas menemui Presiden Soekarno. Soedirman melaporkan kepada Soekarno bahwa Belanda sedang melancarkan agresinya. Tidak hanya itu, Soedirman juga meminta izin Soekarno untuk melakukan gerilya dalam melawan Belanda.
Soekarno pun merestui Soedirman. Usai mendapat restu dari Soekarno, Soedirman dan para pasukannya kemudian keluar masuk kampung untuk menghindari serangan dari Belanda.
Setelah beberapa kali meloloskan diri dari kejaran Belanda, Sudirman kemudian jatuh sakit. Sakit ini tak menyurutkan semangat Soedirman untuk terus berjuang demi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di atas tandu yang diangkat oleh pasukannya, Soedirman memerintah dan mengarahkan anak buahnya bagaimana cara mengelabui dan meloloskan diri dari kejaran Belanda. Salah satunya dengan memerintahkan anak buahnya menyamar sebagai dirinya.
Drama Agresi Militer Belanda di HUT ke-72 TNI (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Drama Agresi Militer Belanda di HUT ke-72 TNI (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Anak buah Soedirman diminta memakai mantel dan juga pakaian yang biasa ia gunakan. Setelah dirasa mirip, mereka, anak buah Soedirman, dilepas ke berbagai penjuru untuk mengecoh Belanda.
"Saya Soedirman, saya Soedirman, saya Soedirman," kata anak buah Soedirman seperti yang diperagakan dalam sosio drama.
Akhirnya agresi militer Belanda usai berkat perjuangan Soedirman dan anak buahnya. Kemudian Soedirman kembali melaporkan ke Soekarno tentang selesainya agresi militer Belanda.
"TNI akan timbul dan tenggelam bersama negara. Mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan RI. Sampai titik darah penghabisan. Sobek-sobeklah badanku. Potong-potonglah jasadku, tetapi bendera Merah Putih akan tetap hidup. Tetap menuntut bela siapa pun lawannya dihadapi," ucap pemeran Soedirman.
ADVERTISEMENT
Ketika sosio drama berlangsung selama 30 menit, Presiden Joko Widodo, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, KSAD Jenderal TNI Mulyono, dan KSAL Laksamana TNI Ade Supandi terlihat menyaksikan dengan seksama.
Drama Agresi Militer Belanda di HUT ke-72 TNI (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Drama Agresi Militer Belanda di HUT ke-72 TNI (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Sesekali Jokowi juga berbincang dengan Gatot Nurmantyo. Usai acara, pembawa acara kemudian memberi tahu kepada hadirin bahwa pemeran Jenderal Besar Soedirman adalah cucunya.
"Hadirin sekalian, pemeran dari Panglima Besar Jenderal Soedirman adalah cucu dari Panglima Soedirman sendiri, Danang Priambodo Soedirman," ucap pembawa acara.
Setelah sosio drama berlangsung, dilanjutkan dengan parade pasukan serta terjun payung dengan membawa bendera kebangsaan dan bendera angkatan. Dilanjutkan dengan parade defile.