Demokrat Minta Antasari Minta Maaf ke SBY

19 Mei 2017 14:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
SBY ketika konferensi pers di Mega Kuningan. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)
Bareskrim Polri menghentikan laporan Antasari Azhar yang juga melibatkan nama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah penghentian laporan tersebut Partai Demokrat meminta Antasari untuk meminta maaf kepada SBY.
ADVERTISEMENT
"Pertama, Antasari harus secara fair menyatakan maaf kepada publik. Menyatakan maaf kepada Pak SBY di depan publik karena waktu pertama kali dia (melaporkan) di depan publik kan melakukan konferensi pers. Seharusnya juga dia melakukan hal yang sama," ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (19/5).
Permintaan maaf harus disampaikan, kata dia, karena setelah ada penghentian penyelidikan berarti laporan yang disampaikan Antasari adalah palsu dan menyesatkan.
"Seharusnya juga ya kalau memang itu dihentikan, itu kan berarti laporan itu palsu, dan sangat menyesatkan," tuturnya.
Baca juga:
ADVERTISEMENT
Selain itu, Partai Demokrat juga menyarankan agar Bareskrim menindak warga yang memberikan laporan palsu. Hal ini untuk mencegah masyarakat ramai-ramai membuat laporan tanpa bukti yang kuat.
"Kedua sebaiknya Bareskrim juga memiliki sikap bahwa jika ada warga negara yang memberikan laporan palsu, laporan yang tidak benar, harus ada tindaklanjutnya juga, harus ada sanksinya. Sehingga jangan tiap warga negara memberikan laporan-laporan yang tidak benar ke penegak hukum," jelasnya.
Meski sudah merasa dirugikan, Syarief mengatakan Partai Demokrat belum memastikan langkah hukum apa yang akan ditempuh terhadap Antasari. "Ya kita lihat saja nanti ke depan," jelasnya singkat.
Hal serupa juga dikatakan oleh politikus Partai Demokrat yang juga Wakil Ketua DPR Agus Hermanto. Partainya, kata dia, belum memutuskan langkah apa yang akan dilakukan terhadap Antasari.
ADVERTISEMENT
"Nanti tentunya kita lihat perjalananya, tapi yang jelas apa yang diputuskan kepolisian bahwa laporan Pak Antasari tidak betul," ujarnya.