Di Depan Jokowi-JK, Quraish Shihab Ingatkan Pentingnya Persatuan

25 Juni 2017 7:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual di halaman Masjid Istiqlal (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penjual di halaman Masjid Istiqlal (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo menunaikan salat Idul Fitri 1438 Hijriah bersama masyarakat di Masjid Istiqlal, Jakarta. Hal ini merupakan Lebaran pertama Jokowi di Jakarta selama menjabat sebagai Presiden.
ADVERTISEMENT
Salat Id dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Jokowi duduk berdampingan dengan Wapres Jusuf Kalla. Tampak juga Menkopolhukam Wiranto, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Ketua DPR Setya Novanto, Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat dan beberapa pejabat tinggi lainnya.
Pada kesempatan itu, putra dan putri Presiden, Kaesang Pangarep serta Kahiyang Ayu, juga turut hadir untuk menunaikan salat Idul Fitri berjamaah. Dalam rangkaian salat Idul Fitri, tokoh yang bertindak selaku imam salat adalah Ahmad Husni Ismail dan sebagai khatib kali ini adalah Quraish Shihab.
Seusai salat Id, Quraish memberikan khotbah bagi seluruh jemaah Masjid Istiqlal. Dalam khotbahnya, Quraish menyampaikan mengenai semangat memperkokoh persatuan dan kesatuan antarsesama manusia. Menurutnya semua manusia sama-sama berasal dari tanah, oleh sebab itu semua wajib untuk saling menghormati.
ADVERTISEMENT
Quraish mengatakan bahwa sebagai umat manusia Indonesia, sudah wajib memiliki nilai-nilai leluhur yang dapat mewujudkan ke cita-cita Proklamasi, namun hal tersebut masih kurang mampu merekat dalam kehidupan bermasyarakat saat ini.
"Semakin matang dan dewasa masyarakat, semakin mantap pula pengejawantahan nilai-nilai yang baik, masyarakat yang sakit adalah yang mengabaikan nilai-nilai tersebut," ujarnya di Masjid Istiqlal, Minggu (25/6).
Suasana salat Ied di masjid Istiqlal. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana salat Ied di masjid Istiqlal. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Quraish juga mengingatkan soal kebinekaan di Indonesia.
"Kita sepakat untuk berbineka tunggal ika dan menyadari Islam tidak melarang kita berkelompok dan berbeda. Yang dilarangnya adalah berkelompok dan berselisih," tuturnya.
Dia pun mengatakan, Idul Fitri kita hendaknya sadar tentang peranan iblis dan pengikut-pengikutnya dalam menyebarluaskan fitnah dan hoax. Serta menanamkan sifat buruk dan memecah belah persatuan dan kesatuan.
ADVERTISEMENT
"Al Quran melukiskan bahwa mempercayai ujaran iblis mengakibatkan tanggalnya pakaian Adam dan Hawa. Pakaian adalah hiasan, pakaian juga menandai identitas dan melindungi manusia dari sengatan panas dan dingin sambil menutupi bagian yang enggan diperlihatkan," jelasnya.
"Selama bulan puasa kita telah menenun pakaian yang luhur. Itulah pakaian kita yang membedakan kita dari bangsa lain," lanjutnya.
Usai melaksanakan salat Id, presiden direncanakan bertolak ke Solo pada siang ini usai melakukan acara 'Open House' dengan beberapa pejabat negara dan masyarakat di Istana Negara.