Fahri Hamzah: Sudahlah, Tak Usah Ngomongin Ahok Lagi

13 Oktober 2017 12:14 WIB
Fahri Hamzah (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fahri Hamzah (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapatkan 16 persen suara responden, paling tinggi di antara nama-nama lain dalam sebuah survei soal cawapres Jokowi yang dikeluarkan oleh Indikator Politik Indonesia. Ahok pun diunggulkan menjadi calon wakil presiden bagi Joko Widodo pada Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
Namun pendapat berbeda dilontarkan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Ia mengatakan sebaiknya saat ini tidak usah menoleh ke belakang dengan memperbincangkan mengenai Ahok yang sedang menjalani hukuman di penjara.
"Kalau saya menyarankan, kita enggak usah ngomong Ahok lagilah dulu. Berhenti aja. Jadi yang sudah jadi beban, sudahlah," kata Fahri di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (13/10).
Fahri menduga masih ada pihak-pihak yang ingin menarik Ahok lagi ke panggung politik pasca kalah di Pilkada DKI dan diputus bersalah dalam kasus penodaan agama.
Akan tetapi, kata Fahri, sudah waktunya Bangsa Indonesia menatap ke depan dan meninggalkan beban masa lalu.
"Saya tahu ada teman-teman yang manuver ingin menarik-narik kembali. Mungkin karena kecewa dengan keputusan pengadilan atau pilkada. Tetapi sudahlah, mari kita lihat ke depan," tuturnya
ADVERTISEMENT
Karena itu, pembicaraan mengenai Ahok sebaiknya dihentikan apalagi untuk menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019.
"Sudahlah, enggak usah diomong-omongin lagilah. Orang juga lagi menjalani masa dia sebagai, mohon maaf ini enggak etis, enggak enak disebut, tapi disebutnya kan narapidana. Jadi itu sudahlah," tukasnya.
Fahri menuturkan bahwa masih banyak stok pemimpin di Indonesia yang bisa membawa masa depan bangsa lebih baik lagi. Untuk itu, Fahri berharap bangsa Indonesia tetap percaya diri dan lepas dari bayang-bayang masa lalu.
"Indonesia ini memiliki banyak sekali orang yang tidak bicara, bekerja diam-diam, yang jago-jago itu banyak sekali. Termasuk sudah jago di luar dan di dalam negeri. Percaya dirilah kita bahwa sumber kepemimpinan itu banyak, terutama nanti yang akan membebaskan kita dari beban-beban masa lalu," pungkasnya.
ADVERTISEMENT