Fahri soal Usul Jokowi Dana Haji untuk Infrastruktur: Dilaknat Allah

28 Juli 2017 17:54 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi Fahri Hamzah dalam Paripurna DPR RI  (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi Fahri Hamzah dalam Paripurna DPR RI (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rencana Presiden Joko Widodo memakai dana haji untuk membangun infrastruktur negara, mendapat kritikan tajam dari Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah. Menurut Fahri, dana haji merupakan dana umat yang ingin beribadah ke tanah suci. Rencana ini jelas-jelas salah.
ADVERTISEMENT
"Dilaknat oleh Allah," tegas Fahri Hamzah saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Jumat (28/7).
Menurut Fahri, selama ini pengelolaan keuangan haji tidak jelas aturannya. Namun setelah undang-undangnya dibentuk pengelolaan keuangan haji sudah jelas karena sudah ada pengurusnya yang dipilih oleh DPR dan pemerintah.
"Sekarang uangnya sekitar Rp 80-90 triliun untuk apa dipakai, jangan mentang-mentang ini uang ngumpul, ini uang kita pakai yuk untuk keperluan kita, negara kan lagi membangun infrastruktur, salah," ujar Fahri.
Niat para jemaah menaruh uang di bank adalah untuk beribadah ke Tanah Suci. Ada baiknya pemerintah menggunakan dana tersebut untuk menambah pelayanan kepada para calon jemaah haji.
Fahri melanjutkan masalah utama para jemaah ke Tanah Suci adalah persiapan yang sangat minim.
Jemaah haji di embarkasi Solo (Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah haji di embarkasi Solo (Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
"Menurut saya kita ini zalim mempersiapkan jemaah, karena ada jemaah kita ini yang baru naik haji umur 80 tahun. Selama 80 tahun itu belum pernah keluar dari kampung halamannya, jangankan naik pesawat, naik mobil aja ada yang belum pernah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sehingga, ia menilai demi mempersiapkan calon jemaah haji, maka pemerintah harus mempersiapkan pusat-pusat pelatihan haji, dan menyempurnakan wisma haji yang ada di seluruh Indonesia untuk kemudian menjadi tempat persiapan.
Selanjutnya, masalah transportasi juga harus diperbaiki untuk perjalanan ibadah haji. Fahri mengusulkan dana haji ini digunakan untuk membeli saham dari maskapai penerbangan Garuda.
Menag Lukman di Mock Up Pesawat Garuda  (Foto: Antara Foto/ Sahrul Manda)
zoom-in-whitePerbesar
Menag Lukman di Mock Up Pesawat Garuda (Foto: Antara Foto/ Sahrul Manda)
"Saya mengusulkan uang ini beli saham Garuda, karena haji dan umroh termasuk yang menggunakan pesawat, sehingga mereka bisa mendapatkan reward sebagai pemegang saham, karena uang mereka dipakai membeli saham Garuda, mereka bisa mendapatkan kompensasi harga dan sebagainya, termasuk pelayanan khusus," tutur Fahri.
Selain persiapan dan transportasi, masalah keberadaan jemaah di Tanah Suci juga menjadi concern untuk dibenahi menggunakan dana haji tersebut. Fahri mengusulkan untuk membentuk kampung Indonesia di Arab Saudi untuk mengenalkan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kita ada masalah tempat penginapan. Saya sudah bilang, ngomong sama Raja Salman, kami mau bangun kampung Indonesia di dekat Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Jeddah, karena itu tiga kota yang dilewati, bikin kampung Indonesia di situ. Taruh pusat perbelanjaan Indonesia, kuliner Indonesia, restoran Indonesia, perhiasan-perhiasaan dan suvenir-suvenir, sehingga nanti saat musim haji dan umroh, orang mau lihat Indonesia cukup datang ke tempat kita itu," ujar Fahri.