Jenderal Gatot Singgung Anggota DPR yang Bangga Jadi Anak PKI

27 September 2017 17:56 WIB
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi pembicara dalam diskusi mengenai Pancasila yang digelar oleh Fraksi PKS hari ini. Gatot sempat menyinggung soal pentingnya mempertahankan nilai-nilai Pancasila.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia menyinggung upaya para pejuang yang mati-matian merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. "Dengan percaya kepada kemampuan sendiri, dengan senjata apa adanya menang. Jadi bukan ksatria tapi patriot. Indonesia adalah kumpulan manusia patriot karena memerdekakan negaranya," ujar Gatot di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (27/9).
Ia menegaskan manusia Indonesia tidak main-main dalam mempertahankan bangsa dan negara. Jika keamanan negaranya terusik, maka manusia Indonesia tentunya akan memlea mati-matian. Gatot mencontohkan saat peristiwa G30S/PKI. Saat itu, bangsa Indonesia mati-matian membela ideologi Pancasila.
Tak hanya itu, setelah kejadian, Gatot menilai Indonesia tetap melindungi orang-orang yang terkait dengan PKI. Panglima menilai jika apa yang dilakukan PKI dulu seharusnya membuat masyarakat Indonesia memiliki dendam yang luar biasa. Namun, ketika itu telah selesai, sikap dendam tersebut dilupakan. Malah berusaha untuk mengayomi.
ADVERTISEMENT
Meski tak menyebut nama, Gatot menyinggung salah satu anggota DPR yang pernah mengaku bangga menjadi anak PKI.
"Kalau kita lihat G30S/PKI, dendam yang luar biasa. Tapi begitu selesai, tidak. Buktinya jelas siapa yang berkubu, aku bangga sebagai anak PKI. Orangnya di sini kan. Masuk parlemen ya," ujarnya.
Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa pada umumnya seluruh warga Indonesia memiliki jiwa yang kesatria dan patriot. Terlebih dengan ideologi pancasila yang dianut bangsa Indonesia.
"Diapa-apakan enggak sama umat Muslim? Diapa-apakan enggak? Tidak karena yang besar mengayomi yang kecil. Itu kan perorangan, kalau sudah ada kelompok itu membahayakan, cegah," lanjutnya.
Gatot mengatakan Indonesia harus terus memupuk semangat mempertahankan ideologi kebangsaan. Termasuk juga prinsip gotong royong. Persatuan dan kesatuan, kata dia, mutlak dibutuhkan untuk menjaga kesatuan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan keberagaman yang ada sebagai pemersatu.
Sekadar diketahui, salah satu anggota DPR dari Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning membuka identitasnya sebagai anak PKI. Ia pun merasa bangga dan sempat menulis buku "Aku Bangga Jadi Anak PKI." Buku ini sempat menjadi kontroversi.