Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Jokowi Tegur Menteri Siti Nurbaya soal Pembagian Hutan Adat
22 Maret 2017 13:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT

Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa saat ini sudah banyak masyarakat adat yang menerima hutan adat atau hutan sosial. Saat ini, lanjut Jokowi, akan ada 18 Surat Keputusan Hutan Sosial lagi yang akan diserahkan ke masyarakat adat.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah serahkan SK ke masyarakat adat di Sumatera Utara, Banten, Jambi, dan di beberapa yang lain. Sedang proses disiapkan lagi 18 SK tapi kan kecil sekali," kata Jokowi saat acara silaturahmi dengan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/3).
Sebenarnya, ungkap Jokowi, pemerintah ingin segera memberikan lahan itu kepada masyarakat adat. Namun, hal itu belum bisa dilakukan karena aturan mensyaratkan adanya SK Bupati atau Perda.
"Sekarang hutan sosial sebanyak 596 ribu hektar dalam proses pembagian. Secepatnya kementerian akan membagikan jadi semakin baik. Saya tahu itu hak-hak masyarakat adat," lanjut dia.
Jokowi juga sempat memprotes Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar karena Desember 2016 lalu, hutan sosial atau adat ini hanya sedikit yang dibagikan.
ADVERTISEMENT
"Saya protes Menteri LHK, 'kok diberi hanya dikit-dikit Desember kemarin'. Kalau Perdanya segera selesai, saya pasti akan perintahkan segera," ucap Jokowi.
Jokowi juga berharap agar jumlah area untuk hutan sosial yang diverifikasi semakin banyak. Karena hal itu akan semakin baik.
"Sampai sekarang belum pernah saya beri beratus-ratus hektar, kalau gak produktif cabut. Kemarin 12,7 juta hektar. Kalau ini gak cepet ya sudah," tuturnya.

Siang ini, Presiden Joko Widodo menerima puluhan masyarakat adat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Pantauan kumparan, acara pertemuan dimulai pada pukul 12.20 WIB di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Tampak hadir dalam pertemuan yaitu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
ADVERTISEMENT
"Bapak Presiden yang terhormat, Ibu Menteri LHK yang terhormat, Bapak, Ibu sekalian, Alhamdulillah pagi ini kita bisa berdialog dengan Bapak Presiden. Ini bapak kemarin, peserta Kongres AMAN ke-5 di Tanjung Gusta dan diadakan di dalam tenda besar di tanah yang berkasus," kata Teten Masduki di awal sambutannya.
Teten menjelaskan bahwa Kongres AMAN yang ke-5 itu dihadiri oleh 2.500 orang dari 27 provinsi.
Dalam acara ini juga dikenalkan Sekjen Dewan Aman yang baru yaitu Hein Namutemo. Rata-rata masyarakat adat yang hadir banyak menggunakan pakaian daerah, seperti dari Kalimantan Barat memakai pakaian adat Dayak lengkap dengan topi bulunya.
ADVERTISEMENT