Megawati: Mengapa Pilih yang Baru Dibanding yang Lama?

15 Maret 2017 16:25 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Megawati dan Ahok di peresmian Taman Kalijodo. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menghadiri acara kampanye Ahok-Djarot di posko pemenangan Rumah Lembang. Pada acara yang berlangsung sekitar 45 menit tersebut, Megawati sempat memberikan sambutannya di depan puluhan pendukung Ahok-Djarot.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sebagai calon petahana Ahok memiliki kapasitas yang lebih baik dibandingkan kubu penantang. Sang petahana juga dianggap sudah lebih mengerti soal permasalahan di Jakarta dan tidak menjadikan Pilgub DKI sebagai ajang percobaan atas program yang ditawarkan.
"Mengapa kita pilih yang baru daripada yang lama, yang sudah sukses. Kasih kesempatan biar bisa meneruskan programnya," ujar Megawati di depan pendukung Ahok-Djarot yang kompak mengenakan kostum kebanggaan mereka, kotak-kotak di Rumah Lembang, Menteng, Rabu (15/3).
"Insyafkan ibu-ibu yang belum sadar, kasih tahu. Karena bukan kenapa-kenapa, nggak ada itu pemerintahan untuk percobaan," lanjutnya.
Ahok, Megawati, dan Djarot di Rumah Lemabang. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Megawati juga memuji kinerja Ahok sebagai gubernur yang menurutnya cukup berhasil. Mega menyebutkan, masalah banjir di Jakarta sudah lebih terkontrol semenjak pemerintahan Ahok.
ADVERTISEMENT
"Maksudnya karena sudah pernah melakukan jalannya pemerintahan di DKI ini, kenapa sih tidak diberikan kesempatan untuk kedua kali? Daripada orang baru (yang belum pernah menjadi gubernur DKI)," tambah Megawati.
Menurut Megawati, keunggulan petahana adalah tinggal melanjutkan program yang sudah ada sebelumnya, sementara jika orang baru masih harus mengumbar janji politik terlebih dahulu tanpa ada bukti akan direalisasikan. Ia juga meminta agar Ahok diberikan kesempatan untuk terpilih kembali sebagai gubernur dan melanjutkan program yang sebelumnya sudah dilakukan.
"Saya ngomong begini nanti saya dibully deh, dibalik-balik (omongannya). Padahal, ya, memang begini ngomongnya," sindirnya.
Dalam sambutannya, Megawati juga menyinggung ketika ia menjabat sebagai presiden RI. Kala itu, sebagai wakil presiden, Megawati akhirnya naik untuk menggantikan kursi presiden yang kala itu dipegang oleh Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid yang harus dicabut mandatnya oleh MPR RI pada 2001. Ia menyebut bahwa ia memiliki kesamaan dengan Ahok. Keduanya sama-sama melanjutkan pemerintahan.
ADVERTISEMENT
"Saya kan ngalamin sendiri tuh jadi pemimpin setengah jalan seperti Pak Ahok. Waktu itu kan saya jadi presiden nggak nunggu lima tahun dulu. Soalnya kan waktu itu jadi wakil presiden dulu dua tahun, lalu jadi presiden gantiin pak Gus Dur."