news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PDIP soal Tambahan Menteri Golkar: Konsolidasi Politik Makin Matang

18 Januari 2018 15:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi kembali melakukan perombakan kabinet kerja. Dalam reshuffle kali ini, Jokowi menambah jatah Partai Golkar dengan memasukkan Idrus Marham sebagai Mensos. Kini setidaknya ada 4 politikus Golkar yang berada di Kabinet Kerja.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal ini, PDIP mengaku tak keberatan dengan keputusan Presiden Joko Widodo. Sebagai partai penyokong pemerintah, PDIP mendukung kebijakan Jokowi.
"Kami memberikan dukungan kepada kebijakan pemerintahan Pak Jokowi. Apapun reshuffle kan hak prerogatif Pak Presiden. Sehingga kami berharap dengan ditunjuknya Bapak Idrus Marham tersebut juga dapat semakin memperkuat kinerja Pak Jokowi," kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/1).
Hasto mengungkapkan bahwa masuknya Idrus Marham di kabinet merupakan ajang mematangkan konsolidasi politik jelang 2019 . "Gambaran konfigurasi yang ada di kabinet menunjukkan konsolidasi politik itu semakin matang, semakin kuat," ujar Hasto.
Ia membantah bahwa Jokowi mengistimewakan Golkar dan terkesan membelot dari PDIP. Hasto menilai bahwa Jokowi memiliki pertimbangan strategis dalam melakukan kocok ulang menteri di kabinetnya.
ADVERTISEMENT
"Seluruhnya kan bergotong royong bersama dan sekali lagi Pak Jokowi memiliki pertimbangan strategis terhadap konfigurasi kabinetnya. Yang dicari adalah sosok yang bisa bekerjasama dengan seluruh partai," tutur Hasto.
PDIP, lanjut dia, tidak mempermasalahkan latar belakang para pembantu Jokowi. Yang terpenting para menteri tersebut dapat menyukseskan pemerintahan Jokowi-JK.
"Ketika mereka menjadi menteri kami tidak melihat latar belakangnya dari partainya, profesional. Kami melihat bahwa mereka adalah pembantu presiden yang harus bekerja keras untuk menyukseskan pemerintahan dari rakyat, pemerintahan Pak Jokowi-JK," terang Hasto.