PKS: SBY-Mega Setelah Salaman Jangan Berantem lagi

19 Agustus 2017 12:36 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Megawati bersalaman dengan Ani Yudhoyono (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Megawati bersalaman dengan Ani Yudhoyono (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
Pertemuan antara Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri dalam peringatan HUT ke-72 RI di Istana Merdeka diapresiasi oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun, PKS mengingatkan agar rekonsiliasi ini terus bertahan pasca pertemuan.
ADVERTISEMENT
"Kita gembira ya, ketika pemimpin rukun. Tapi jangan pernah abis salaman berantem lagi. Pastikan salamnya itu momen awal untuk rekonsiliasi," ujar Wasekjen PKS Mardani Ali Sera usai diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/8).
Mardani menilai momen bersalaman antara SBY dan Megawati menunjukkan bahwa pemimpin negara dan pemimpin politik Indonesia sudah sangat dewasa dalam berdemokrasi. Hal tersebut menandakan perbedaan pendapat sah dan waajar asalkan tetap saling menghargai dan menghormati secara personal layaknya orang Timur.
Selain itu, PKS juga mengingatkan pertemuan itu hendaknya ditindaklanjuti dengan kepentingan untuk membangun bangsa. Bukan pertemuan dengan motif politik tertentu.
"Yang namanya pertemuan ada ujungnya, tapi publik monggo dilihat. Kalau kami ingin publik menilai kalau sudah sampai di tahap pimpinan negara jadilah negarawan. Jangan selalu ada udang di balik batu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Mardani juga mengingatkan agar para pemimpin negara tidak bermain politik di level yang rendah. Mereka harus bisa berpolitik dengan elegan dan mementingkan kepentingan bangsa dan negara.
"Kita sama-sama ingin menjaga republik karena diisi Bu Mega, sosok Pak Jokowi, Pak SBY, Pak Habibie. Itu orang-orang besar yang bisa memberikan inspirasi. Jangan main ke low level politic lagi, sudah high level saja. Enggak usah ada yang tersembunyi," tuturnya.