Ronde 1 Debat: Siasat Ahok dan Anies Melobi DPRD soal APBD

12 April 2017 20:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ahok-Djarot dan Anies-Sandi. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Sesi pertama debat Pilgub DKI Jakarta membahas soal hubungan antara legislatif dan eksekutif di Pemprov DKI Jakarta. Kedua paslon, diberikan pertanyaan oleh panelis bagaimana menyiasati alotnya hubungan antara Pemprov DKI DKI Jakarta dengan DPRD DKI khususnya dalam pembahasan APBD.
ADVERTISEMENT
Setelah diberi pertanyaan, paslon nomor dua diberi kesempatan pertama untuk menjawab. Kemudian, paslon nomor tiga diberi kesempatan untuk menanggapi dan setelah itu paslon nomor dua kembali diberi kesempatan untuk menanggapi.
Suasana panas belum tercermin pada sesi pertama debat kali ini. Basuki Tjahaja Purnama diberi kesempatan untuk menjawab. Ahok mengatakan sebenarnya permasalahan yang disampaikan oleh panelis bukanlah perkara yang sulit. Sebab, selama menjadi Gubernur DKI, ia sudah beberapa kali menghadapi penolakan dari DPRD terkait APBD.
Pembukaan Debat Pilgub DKI. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
"Sebetulnya tidak terlalu susah karena sudah mengalami sendiri tahun 2015. Yang paling penting, bagaimana membuat transparansi. Semua masyarakat bisa melihat, semua data bisa dilihat di Jakarta Smart City," kata Ahok saat memberikan jawaban di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (12/4).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ahok menyoroti bahwa sebenarnya tidak semua anggota DPRD berniat untuk mengakali Pemprov DKI.
"Persoalan DPRD jangan suudzon karena banyak anggota DPRD yang baik. Hanya oknum tertentu saja," ujarnya.
Ira Kusno pimpin debat pilgub DKI putaran kedua. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Ahok mengatakan permasalahan soal alotnya negosiasi soal APBD sudah terselesaikan pada tahun 2015. Solusinya, Gubernur DKI diberi kewenangan untuk membuat Pergub agar anggaran bisa tetap berjalan dan program tetap terealisasi. "Akhirnya tahun 2016 kita dengan DPRD sama-sama sepakat membuat Perda APBD," tutup Ahok.
Anies: Kami Akan Rangkul DPRD
Saat diberi kesempatan menanggapi, Anies Baswedan tidak banyak memberikan serangan bagi Ahok. Ia malah berbagi tips soal bagaimana menyusun APBD.
"Prinsip utama dalam menyusun APBD yaitu melihat RPJMD. Lihat aspirasi warga yang terkait. Ketiga dalam penyusunan harus ada transparansi, komunikasi, saling menghormati dalam menegosiasikan konten RAPBD," ujar Anies.
ADVERTISEMENT
Anies kemudian menyebut bahwa alotnya restu DPRD soal APBD disebabkan karena pemimpin yang kurang bisa merangkul. Ia berjanji, ketika terpilih menjadi Gubernur DKI, akan merangkul DPRD dengan hormat agar urusan lobi APBD tidak terhambat.
"Masalah yang muncul adalah bagaimana pemimpin bisa merangkul. Kami akan mendekati dengan hormat, bicara baik-baik, tidak mengorbankan prinsip. Laporkan pada publik," ujarnya.
Pendukung Anies-Sandi dalam debat putaran kedua. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Seusai Anies menyampaikan tanggapannya atas pernyataan Ahok, Djarot diberi kesempatan untuk menanggapi Anies. Namun, Djarot tidak banyak melakukan serangan kepada Anies. Ia lebih banyak mengulang beberapa poin yang sudah disampaikan Ahok.
"Sistem penganggaran itu harus transparan, dengan menggunakan teknologi untuk menjamin dan membangun pemerintah yang bersih dan bebas korupsi. APBD itu uang rakyat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Djarot menegaskan dalam perencanaan APBD harus dapat dipertanggungjawabkan bagi rakyat khususnya rayat miskin.
Selain debat yang belum panas, ronde pertama debat diwarnai oleh sebuah kesalahan teknis. Saat diberi kesempatan pertama untuk berbicara, Ahok diberi kesempatan waktu 2 menit. Namun, ketika Ahok berbicara, ternyata penghitung waktu tidak berjalan. Ahok menyadari hal itu dan sempat bertanya kepada Ira Koesno yang bertugas sebagai moderator.
"Gimana ini mesin penghitung waktu tidak jalan," kata Ahok.
"Lanjut saja pak," kata Ira Koesno.
Ahok pun terus melanjutkan.