Ronde 3 Debat: Ahok Minta Maaf, Anies Tawarkan Program DP Nol Rupiah

12 April 2017 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Debat Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua. (Foto: Antara/M. Agung Rajasa)
Ronde ketiga debat Pilgub DKI Jakarta diwarnai oleh perdebatan soal ketersediaan perumahan bagi warga Ibu Kota. Perdebatan dimulai ketika perwakilan komunitas perumahan menyampaikan keluhan soal rumah susun.
ADVERTISEMENT
Seorang warga yang mewakili komunitas perumahan, Suprapto, mengeluhkan kondisinya yang tinggal di rumah susun Jatinegara. Ia mengaku tinggal di rusun Jatinegara setelah menjadi korbal normalisasi Kali Ciliwung. Suprapto mengaku menderita secara ekonomi dan mental kaerna rumahnya sering bocor dan harus menanggung biaya karena kebocoran tersebut.
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diberi kesempatan pertama untuk menjawab. Ahok mengakui bahwa memang ada kontraktor maling yang sengaja membangun rusun dengan kualitas yang buruk. Ia mengatakan pembangunan saat ini diperlambat demi mendapatkan kontraktor yang ideal. Ahok juga mengatakan bahwa sebenarnya para penghuni rusun tidak harus membayar biaya tapi hanya kontribusi.
"Rusun ini tidak bayar tapi hanya kontribusi untuk memelihara lingkungan dan itu kami subsidi 80 persen," kata Ahok di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (12/4).
ADVERTISEMENT
Ahok juga sempat meminta maaf kepada penanya karena masih gagal memberikan kualitas yang baik.
"Ada kesalahan di masa lalu yang terus kami perbaiki. Saya minta maaf dan minta bersabar," ujarnya.
Djarot tertawa bersama Anies-Sandi. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Seusai Ahok menjawab pertanyaan dari komunitas transportasi, Anies Baswedan diberi kesempatan untuk menanggapi. Ia pun tak menyia-nyiakan kesempatan dengan langsung memaparkan kelemahan dari program relokasi akibat normalisasi Kali Ciliwung.
Anies kemudian mengatakan bahwa ketika blusukan keluhan yang sama sering disampaikan oleh warga yang menemuinya. Untuk mengakhiri penderitaan warga, ia menawarkan konsep baru yaitu penataan kampung, bukan relokasi.
Penataan kampung didukung dengan program perumahan dengan DP 0 rupiah. "Kami tawarkan solusi. Solusinya adalah program perumahan dengan DP 0 rupiah supaya warga di kampung-kampung yang sempit, dengan kamar mandi sempit, kita tata ulang. Jadi tidak dipindahkan ke tempat jauh tapi dikasih solusi untuk membikin rumah di situ," ujar Anies.
ADVERTISEMENT
Ahok menjawab pertanyaan di debat putaran kedua. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Setelah Anies selesai menanggapi, Djarot Saiful Hidayat gantian memberikan tanggapan. Seperti Ahok, Djarot pun sempat meminta maaf kepada warga rusun karena pelayanan yang diberikan belum maksimal.
"Pasti ada yang complaint. Dengan permohonan maaf, kami akan memperbaiki dengan yang bocor-bocor. Meski yang bangun PU (Pekerjaan Umum) dan Perumahan Rakyat, tetap kami bertanggung jawab," ujarnya.
Setelah Djarot menyampaikan maafnya, Anies kembali menembakkan peluru dengan program pembangunan rumah dengan DP 0 rupiah. Ia mengatakan selain memastikan bahwa manajemen perumahan akan berjalan baik, program ini akan didukung oleh OK-OCE sehingga kesejahteraan akan ditingkatkan.
"Lalu naik kelas, untuk memiliki rumah sendiri. Solusinya manajemen lebih baik dan punya rumah sendiri," ujar Anies.
ADVERTISEMENT
Infografis Program Rumah Cagub DKI Jakarta (Foto: Bagus Permadi/kumparan)