SBY: Pak Jokowi, Ketua MPR, DPR, DPD Dukunglah KPK

13 September 2017 16:08 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SBY memberikan keterangan kepada pers. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)
zoom-in-whitePerbesar
SBY memberikan keterangan kepada pers. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menerima para pejabat KPK di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (13/9). KPK berdiskusi dengan Demokrat sebagai upaya untuk memperbaiki sistem integritas partai-partai politik terutama dalam hubungannya pada kasus-kasus tindak pidana korupsi.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, SBY mengakui pengalaman pahit yang pernah dialaminya bahwa banyak kader Demokrat yang terkena kasus hukum. Namun, hal ini tak melemahkan sedikit pun dukungan dan upaya penguatan Demokrat bagi KPK.
Di tengah memanasnya hubungan KPK-DPR saat ini, SBY mengajak seluruh pejabat, baik eksekutif maupun legislatif untuk bersama mendukung KPK dalam pemberantasan korupsi.
"Meski Demokrat kadernya sebagian ada yang korupsi, kami konsisten. Harapan kami semua lembaga pemerintahan dan para pemimpin, Pak Jokowi, Ketua MPR, DPR, DPD semua, dukunglah KPK," ujar SBY saat memberi sambutan sebelum diskusi, Rabu (13/9).
Ia pun meminta seluruh aparat penegak hukum dapat bekerja bersama-sama mencegah korupsi, bukan malah berjalan sendiri-sendiri atau berkompetisi dan saling bersaing menunjukkan siapa lembaga yang lebih hebat.
ADVERTISEMENT
"Rakyat berharap Polri, Kejaksaan, pengadilan dapat berkolaborasi. Dalam hal mencegah korupsi, rakyat sedih kalau satu sama lain tak klop. Semua misinya sama. Kalau berkompetisi kompetisi dengan sehat," sambung SBY.
SBY bersyukur diskusi bersama KPK ini dapat terlaksana dan benar- benar terbuka. Sehingga kedua belah pihak dapat saling bertukar pikiran dalam hal peningkatan integritas dalam tubuh Partai Demokrat.
"Saya harap diskusinya betul-betul terbuka. Kita ingin bangun integritas, ini menurut saya pemikiran bersama. Seperti apa integritas apa yang boleh dan tidak boleh (dilakukan)," ujarnya.