news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tanggapan Anies soal Aksi Walkout Ananda Sukarlan di HUT Kanisius

13 November 2017 14:23 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan di acara Kanisius (Foto: Instagram Anies Baswedan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan di acara Kanisius (Foto: Instagram Anies Baswedan)
ADVERTISEMENT
Kehadiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam peringatan 90 tahun Kolese Kanisius pada Sabtu (11/11) lalu sempat memunculkan sebuah insiden walkout. Hal ini bermula saat Anies, yang memang diundang dalam gelajaran itu, memberikan sambutan.
ADVERTISEMENT
Dari keterangan resmi yang dirilis oleh Kolese Kanisius, disampaikan bahwa saat Anies memberikan pidato, salah satu alumnus yang juga merupakan pianis terkenal Ananda Sukarlan berdiri dari kursi VIP-nya dan melakukan walkout. Aksi ini kemudian diikuti oleh ratusan alumni dan tamu undangan lain yang hadir.
Setelah memberikan pidatonya yang disambut dengan dingin oleh hadirin yang tinggal, Anies Baswedan meninggalkan tempat. Hadirin yang tadinya walkout kemudian kembali masuk ruangan. Ananda Sukarlan juga sempat diberi kesempatan untuk berpidato. Ananda pidato karena menjadi salah satu alumnus yang menerima penghargaan di perayaan HUT Kanisius. Ia menerima penghargaan di bidang musik.
Ananda Sukarlan menceritakan alasannya walkout saat Anies berpidato.
"Anda telah mengundang seseorang dengan nilai-nilai serta integritas yang bertentangan dengan apa yang telah diajarkan kepada kami. Walaupun Anda mungkin harus mengundangnya karena jabatannya, tapi next time kita harus melihat juga orangnya. Ia mendapatkan jabatannya dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Kanisius. Ini saya tidak ngomong politik, ini soal hati nurani dan nilai kemanusiaan," kata Ananda seperti dikutip dari keterangan tertulis Kolese Kanisius yang diterima kumparan (kumparan.com), Senin (13/11).
ADVERTISEMENT
Lima alumnus yang meraih penghargaan adalah Ananda Sukarlan (komponis dan pianis), Derianto Kusuma (pendiri Traveloka), Romo Franz Magnis Suseno (tokoh Jesuit), Irwan Ismaun Soenggono (tokoh pembina Pramuka) dan Dr Boenjamin Setiawan (pendiri Kalbe Farma).
Ditemui jurnalis di Balai Kota, Anies Baswedan mengaku tidak tahu soal insiden walkout tersebut. "Saya malah baru tahunya sesudah di dalam kantor. Pas datang tadi pagi pun saya belum tahu," ujarnya, Senin (13/11).
Anies tak mempermasalahkan fakta ada sejumlah alumnus Kolese Kanisius yang mempermasalahkan kehadirannya. Mantan Mendikbud ini menghormati perbedaan pandangan yang ada.
"Saya menghormati perbedaan pandangan. Saya menghormati pandangan yang berbeda dan saya memberikan hak kepada siapa saja untuk mengungkapkan dengan caranya," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Bagian kami adalah menyapa semua dan mengayomi semua. Jadi itu tanggung jawab saya sebagai gubernur. Jadi saya akan menyapa semua, mengayomi semua. Kalau kemudian ada reaksi negatif, ya itu bonus saja buat saya. Enggak ada sesuatu. Biasa saja," lanjut mantan Rektor Universitas Paramadina itu.
Anies mengaku sebenarnya mengenal beberapa alumnus Kanisius. Makanya, ia sempat kaget bahwa ada informasi telah terjadi walkout. Anies menyebut ia kenal baik dengan Kepala Sekolah SMA Kanisius Pater E. Baskoro Poedjinoegroho S.J.
"Romo Benny (Susetyo) itu juga bersahabat baik. Jadi saya ini bukan kayak orang enggak kenal kalau sama teman-teman di Kanisius dan ini bukan kedatangan pertama di Kanisius," ujarnya.