Try Sutrisno Beberkan Kekecewaan ke Amien Rais soal Amandemen UUD 1945

22 September 2017 18:08 WIB
Try Sutrisno dan Boediono (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Try Sutrisno dan Boediono (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden keenam Indonesia Try Sutrisno sempat bicara keras soal mantan Ketua MPR Amien Rais saat menyampaikan pidato di Silaturahmi Nasional TNI hari ini. Try mengungkapkan kekesalannya kepada Amien saat amandemen UUD 1945 di era reformasi.
ADVERTISEMENT
Try mengaku pernah mengingatkan Amien bahwa usulan melakukan amandemen UUD 1945 adalah sebuah langkah yang salah.
"Kemarin ada itu, saya tangkap itu, karena itu kita selalu ingatkan Amien Rais waktu amandemen empat kali dan sekarang Amien Rais mengaku salah," ujar Try Sutrisno, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9).
Meski sudah diingatkan, lanjut Try, Amien masih berupaya menenangkannya. Saat dirinya bertemu dengan Amien di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI di akhir tahun 1990an, Ketua Dewan Kehormatan PAN ini menyampaikan kepada Try agar dirinya tak gusar dengan proses amandemen yang dilakukan.
"Waktu itu Amien Rais ketemu saya di sini (aula Gatot Soebroto), dia menyampaikan, 'Pakde enggak usah khawatir, enggak usah gelisah karena kita amandemen itu ada kesepakatan MPR-nya," ucap Try dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT
Namun kenyataannya, Try hanya menemukan lima kesepakatan dari enam kesepakatan yang sebelumnya dijanjikan Amien Rais akan disertakan dalam amandemen UUD 1945 tersebut.
Pertemuan Prabowo, Try Sutrisno, dan Panglima TNI  (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Prabowo, Try Sutrisno, dan Panglima TNI (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
"Waktu itu dia katakan ada enam kesepakatan tapi sekarang yang tertulis di UUD hasil amandemen itu cuma lima," katanya.
"NKRI tidak diotak-atik, UUD tetap harus itu, sistem presidensial tetap akan diperkuat, check and balances dipertajam, penjelasan UUD yang objektif akan dijadikan materi dan terakhir ini dilakukan dengan cara adendum," imbuh dia.
Kekecewaan Try kepada Amien bertambah karena hasil amandemen tidak dilakukan oleh MPR. Apalagi saat itu Amien merupakan Ketua MPR. Try bahkan menyebut Amien sebagai pengkhianat bangsa karena tak konsisten menerapkan amandemen UUD.
"Tetapi setelah terjadi diketok dan empat kali diamandemen itu, kesepakatan semuanya tidak dijalankan oleh MPR sesuai catatan kita. Kalau kata orang Pak Ali Sadikin lebih keras bicara, pengkhianat bangsa ini Amien Rais," kata Try.
ADVERTISEMENT
kumparan(kumparan.com) berupaya mencari konfirmasi kepada Amien Rais. Namun, ketika menghubungi sang putra, Hanafi Rais, nomornya sedang tidak aktif.