Waketum Sebut Figur Wiranto Masih Diperlukan Jadi Ketum Hanura

16 Januari 2018 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wiranto memberi sambutan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Hanura (Foto: Fanny Kusumawardhani)
zoom-in-whitePerbesar
Wiranto memberi sambutan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Hanura (Foto: Fanny Kusumawardhani)
ADVERTISEMENT
Kisruh internal di Hanura masih jauh dari kata selesai. Hanura kubu Sarifuddin Sudding akan segera menggelar munaslub untuk mengesahkan pergantian Oesman Sapta Odang sebagai Ketua Umum. OSO, sapaan akrab Oesman, disebut beberapa kali melakukan pelanggaran AD/ART partai, baik dalam konteks pilkada serentak maupun pergantian pengurus.
ADVERTISEMENT
Meski sudah menunjuk Marsekal Madya Daryatmo sebagai Plt Ketum, masih ada suara di internal Hanura yang menginginkan Ketua Dewan Pembina Wiranto kembali menjadi ketum. Waketum Hanura Nurdin Tampubolon menilai meski sudah menjadi Menko Polhukam, figur Wiranto masih dibutuhkan di internal partai.
"Beliau kan sudah Menko Polhukan tapi kalau beliau tetap bersedia dan masih menyimpan waktu ya memang masih diperlukan ini sebenarnya figur beliau di partai. Supaya ke depan masalah ini bisa teredam dan bisa partai ini bertahan eksis 2019 masih tetap di parlemen," ujar Nurdin kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (16/1).
Nurdin menyebut mayoritas kader dan pengurus Hanura menyesalkan tindakan OSO sebagai ketum. Menurut dia, apa yang dilakukan OSO hanya merusak partai khususnya dengan rentetan pelanggaran AD/ART partai dalam mengeksekusi berbagai kebijakan.
ADVERTISEMENT
"Karena ini menyangkut masa depan partai dan menyangkut kepada pilkada kepada calon-calon yang harusnya bisa masuk. Yang bagus-bagus bisa dapat yang kurang bagus," ujarnya.
Sikap ini diakui Nurdin berbeda dengan saat Wiranto masih menjabat sebagai ketum. "Kalau dengan Pak Wir kita mengikuti sesuai AD/ART dan itu mekanisme berjalan," tuturnya.
Selain itu, ia tak memungkiri bahwa banyak anggota DPR RI Hanura yang berpikir untuk pindah partai karena berbagai manuver yang dilakukan OSO.
"Mereka sudah berpikir mencari partai lain tapi kan ini caranya sudah kita lakukan, makanya kita akan melakukan munaslub," ujarnya.