Zulkifli Hasan: Usir Dubes Myanmar dari Indonesia

4 September 2017 10:32 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengungsi Rohingya di perbatasan Myanmar. (Foto: Mohammad Ponir Hossain/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pengungsi Rohingya di perbatasan Myanmar. (Foto: Mohammad Ponir Hossain/Reuters)
ADVERTISEMENT
Krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar, masih berlanjut. Ribuan umat Muslim etnis Rohingya menjadi korban. Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta agar masalah Rohingya jangan sampai merembet ke persoalan agama di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Jangan bawa persoalan agama. Banyak teman-teman Hindu dan Buddha mengutuk. Ini tragedi kemanusiaan," ujarnya di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/9).
Zulkifli mengapresiasi respons cepat pemerintah Indonesia terhadap masalah Rohingya. Dan ia mendukung penuh kerja keras yang dilakukan oleh pemerintah untuk membantu dan mengatasi krisis Rohingya.
"Kita support penuh Pak Presiden dan Bu Menlu yang segera bekerja keras untuk membantu saudara kita yang menghadapi tragedi kemanusiaan. Kita apresiasi, tinggal kita tunggu dunia sikapnya terhadap genosida tragedi kemanusiaan ini gimana," kata dia.
Zulkifli juga memuji langkah pemerintah Indonesia yang sudah menggalang suara dari negara-negara lain di dunia. Misalnya menekan organisasi OKI dan PBB untuk menekan Myanmar agar segera mengakhiri aksi tersebut.
ADVERTISEMENT
Zulkifli Hasan (Foto: DPP PAN)
zoom-in-whitePerbesar
Zulkifli Hasan (Foto: DPP PAN)
Namun, Ketua Umum PAN ini mengatakan fraksinya bersikap tegas dengan mengusulkan agar pemerintah mengusir Dubes Myanmar yang ada di Indonesia.
"Pemerintah punya sikap sendiri. Fraksi PAN kan keras, suruh usir dubesnya," ujarnya.
Menurutnya, masalah Rohingya adalah masalah yang sangat serius. Ia menceritakan sewaktu menjabat sebagai menteri kehutanan, satu hewan yang mati saja bisa menggegerkan dunia. Apalagi bila hal ini terjadi pada ribuan manusia Rohingya.
"Saya ini mantan menteri kehutanan, harimau mati satu saja orang geger. Orang utan mati satu jatuh dari pohon dunia geger, lah ini ribuan orang," terangnya.
Reporter: Ferio Pristiawan