news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jangan Rusak Raja Ampat

24 September 2017 19:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Video di atas adalah cerita yang disampaikan oleh media internasional terkait Raja Ampat. Mereka merangkum tentang potensi keindahan Raja Ampat, namun yang dibarengi dengan kekhawatiran adanya kerusakan akibat pengelolaan yang tak berpihak pada adat.
ADVERTISEMENT
Raja Ampat, dengan pasir putih, terumbu karang warna warni, juga air lautnya yang berwarna toska menggoda wisatawan lokal maupun manca negara. Namun, penduduk setempat merasa dorongan pembangunan yang dilakukan pemerintah tidak berpihak kepada mereka dan lingkungan.
Dengan 1.800 pulau, Raja Ampat menjadi rumah bagi 1.400 jenis ikan dan 600 spesies terumbu karang. Karena hal ini, Raja Ampat menjadi habitat dengan biota laut paling beragam di Bumi.
Pianemo Raja Ampat (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
Pemerintah Indonesia bermaksud mengubah kawasan ini menjadi pusat pariwisata, membangun hotel, restoran dan pelabuhan baru. Namun begitu, penduduk desa di pulau-pulau sekitar Wasai masih kekurangan air bersih, hidup tanpa listrik, dan mendapat fasilitas pendidikan yang masih minum.
Media internasional seperti AFP menyoroti persoalan ini. Mereka mewawancarai penduduk setempat yang mengaku mereka tidak merasakan adanya perbaikan dalam perekonomian dan infrastruktur mereka, meski pun terjadi peningkatan pengunjung secara drastis. Menurut perkiraan pemerintah, tiap tahunnya 15.000 wisatawan datang berkunjung ke Raja Ampat. Angka ini meningkat dari tahun 2010, dengan jumlah wisatawan kurang dari 5.000 per tahun.
ADVERTISEMENT
Penduduk lokal juga menyalahkan pemerintah karena gagal melindungi ekosistem dan lingkungan Raja Ampat. Hal ini mengacu pada kecelaan yang terjadi Maret 2016 lalu. Kapal pesiar Caledonian Sky menghantam 18.000 m2 terumbu karang di Raja Ampat. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Papua mengatakan bahwa untuk pemulihan terumbu karang yang rusak, dapat menelan Rp 216 Miliar.
Cover Waspada Raja Ampat Rusak (Foto: Joseph Pradipta)