news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

7 Kuliner Lokal Khas Kota Kudus yang Patut Kamu Coba

14 September 2017 12:01 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
kuliner khas kota Kudus (Foto: Instagram )
zoom-in-whitePerbesar
kuliner khas kota Kudus (Foto: Instagram )
ADVERTISEMENT
Apa yang kamu bayangkan saat mendengar nama Kudus? Tak bisa dipungkiri, kretek dan Soto Kudus menjadi dua hal yang kerap dikaitkan dengan kota yang berada di wilayah Jawa Tengah ini.
ADVERTISEMENT
Ya, kota Kudus memang umum disebut sebagai Kota Kretek. Karena setiap harinya, kota ini mampu memproduksi kretek dalam jumlah yang banyak. Namun tak hanya terkenal sebagai kota penghasil kretek saja, kota yang terletak di Kabupaten Kudus ini juga dikenal sebagai kota yang menawarkan ragam kuliner khas lokal yang patut dicoba.
Soto Kudus mungkin menjadi salah satu kuliner lokal yang paling dicari saat berkunjung kesini. Hmm..selain soto, nampaknya masyarakat juga penasaran dengan sate kerbau yang juga menjadi daya tarik dari kota yang pernah menjadi tempat bermukim salah satu Wali Songo, Sunan Kudus.
Rupanya tak hanya dua kuliner itu saja, karena Kudus juga memiliki banyak kuliner lain yang bisa kamu cicipi saat berkunjung kesini. Apa saja? kumparan (kumparan.com) telah merangkum 7 kuliner khas kota Kudus yang wajib kamu coba!
ADVERTISEMENT
1. Soto Kudus
Mungkin di dekat rumahmu, banyak restoran yang menawarkan menu yang satu ini. Namun, mencicipinya di kota asalnya menjadi agenda wajib yang harus terpenuhi.
Ya, soto kudus adalah satu di antara kuliner khas Kota Kretek yang selalu diincar oleh turis lokal. Berbeda dengan soto pada umumnya yang menggunakan daging ayam atau sapi sebagai bahan utama, soto kudus justru berisi potongan daging kerbau yang dilengkapi dengan kecambah, daun bawang san seledri.
2. Lentog Tanjung
Lentog yang berarti lontong serta tanjung yang mempunyai arti desa Tanjungkarang, daerah asal hidangan yang satu ini. Makanan ini bisa dibilang cukup unik, karena potongan lontong disajikan bersama lodeh tahu, sayur nangka serta siraman sambal cair yang membuat rasanya cukup pedas. Uniknya lagi, ukuran lontong yang tak biasa; sebesar betis orang dewasa. Umumnya dimakan sebagai menu sarapan.
ADVERTISEMENT
3. Sate Kerbau
Jika selama ini kamu hanya mengenal tiga jenis sate saja; sate ayam, sate kambing, sate daging sapi maka kota Kudus memiliki kuliner sate dengan menggunakan potongan daging kerbau. Tak berbau amis, karena sate ini sebelumnya dihaluskan terlebih dahulu lalu dililitkan ke tusukan sate layaknya sate lilit khas Bali. Memiliki rasa manis yang didapat dari campuran kecap manis dan gula merah yang dibalurkan pada permukaan sate.
4. Nasi Pindang
Berasal dari Desa Colo di lereng Gunung Muria, nasi pindang menjadi salah satu kuliner selanjutnya yang tak boleh kamu lewatkan. Terdiri dari nasi dan olahan daging kerbau, nasi pindang disajikan dengan pindang dan daun melinjo.
Warna kuahnya berwarna cokelat kehitaman karena menggunakan biji kluwak yang memperkuat rasa dari seporsi nasi pindang. Rasa gurih manis tercecap dari setiap suapan nasi yang umumnya disajikan di atas pincuk atau piring beralas daun pisang.
ADVERTISEMENT
5. Garang Asem Kudus
Tak hanya Semarang atau Demak saja yang memiliki kuliner garang asem, karena Kudus juga terkenal dengan garang asem khas kota Kudus. Olahan ayam berkuah santan ini memiliki rasa asam dan pedas yang berasal dari irisan tomat hijau dan potongan cabai sehingga membuat rasanya terasa segar. Garang asem biasa disajikan dengan lauk seperti tusukan ayam asam manis, tempe goreng dan perkedel.
6. Parijoto
Buah yang hanya tumbuh subur di lereng Muria ini sering dijadikan sebagai buah tangan bagi turis lokal. Mempunyai rasa getir yang cukup kuat, sebelum dimakan buah ini biasanya direbus terlebih dahulu. Rasa asam pada buah membuat warga Kabupaten Kudus biasa disantap sebagai rujak. Kandungan senyawa flavonoid pada Parijoto dipercaya mampu mengobati sariawan dan diare.
ADVERTISEMENT
7. Lepet
Kamu mungkin sudah tak asing dengan makanan yang satu ini. Ya, lepet memang banyak dijual di bebebarapa wilayah yang tersebar di seluruh Pulau Jawa. Dibungkus dengan daun kelapa yang dililit dengan tali, lepet atau luput dalam bahasa Jawa terbuat dari beras ketan yang diisi dengan kacang tolo. Diolah dengan cara direbus, Lepet merupakan makanan yang selalu ada pada setiap perayaan hari raya Idul Fitri karena nama Lepet menjadi simbol permintaan maaf.
Tertarik mencicipi ragam kuliner khas Kudus? Kamu bisa mengikuti Kaskus Kudus Half Marathon. Saat ini, pendaftaran sudah ditutup. Tetapi bagi kamu yang telah mendaftar dan ingin mengambil Racepack, silakan klik di sini.