Benarkah Konsumsi Buah dan Sayur Mengurangi Risiko Multiple Sclerosis?

11 Desember 2017 19:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buah dan sayur untuk Multiple Sclerosis (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Buah dan sayur untuk Multiple Sclerosis (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Mengonsumsi makanan sehat yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat mengurangi risiko cacat dan gejala multiple sclerosis (MS) menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Neurology.
ADVERTISEMENT
Kamu salah satu orang yang gemar mengkonsumsi buah dan sayuran? Atau menjadi kelompok yang membenci kedua makanan tersebut?
Saat ini, banyak masyarakat yang masih enggan untuk mengkonsumsi buah, sayuran, hingga biji-bijian. Padahal, ketiga makanan tersebut dapat mengurangi risiko cacat hingga gejala multiple sclerosis (MS), yaitu penyakit saat sistem kekebalan tubuh menggerogoti lapisan pelindung saraf.
Dilansir Medical News Today, terdapat sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa diet dengan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran dapat membantu memperbaiki gejala dan kecacatan pada orang yang terkena MS. Pada bulan Juli, mereka memeriksa hasil dari diet Swank, yang dikembangkan pada tahun 1950 sebagai pengobatan untuk orang dengan multiple sclerosis (MS). Pendukung diet Swank percaya bahwa hal itu dapat mengurangi tingkat keparahan gejala yang terkait penyakit ini.
ADVERTISEMENT
Penulis studi terbaru, Kathryn C. Fitzgerald, yang bekerja di Johns Hopkins School of Medicine di Baltimore, mengungkapkan terdapat sedikit bukti mengenai potensi pengaruh diet tersebut terhadap gejala MS.
"Orang dengan MS sering bertanya apakah ada upaya yang bisa dilakukan untuk menunda atau menghindari risiko cacat, tetapi hanya ada sedikit penelitian yang menyelidiki hal ini," jelas Fitzgerald.
Ilustrasi sayur-sayuran (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sayur-sayuran (Foto: Pexels)
Untuk mencari tahu efek apa yang dihasilkan dari diet tersebut, tim Fitzgerald melihat hasil kuesioner yang dijawab oleh 6989 orang dengan MS, serta mencari informasi mengenai gaya hidup, berat badan, hingga aktivitas fisik yang dilakukan para penderita. Mereka mencari tahu apakah penyakit tersebut kambuh dalam enam bulan terakhir. Peserta juga melaporkan tingkat kecacatan yang mereka miliki, serta seberapa parah gejalanya.
ADVERTISEMENT
Dalam penelitian tersebut, orang dengan MS dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok yang dianggap memiliki makanan terbaik, dengan rata-rata memakan 1,7 porsi biji-bijian, dan 3,3 porsi buah0buahan, sayuran, dan kacang-kacangan setiap harinya. Sedangkan, satu lagi kelompok yang dianggap memiliki pola makan teruruk, dengan rata-rata 0,3 porsi biji-bijian, dan 1,7 porsi buah, sayuran, dan kacang polong setiap harinya.
Hasilnya, tim menemukan bahwa orang-orang dalam kelompok dengan makana paling sehat, 20 persen lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki kecacatan fisik lebih parah, daripada orang-orang dalam kelompok diet paling tidak sehat.
Studi baru ini juga melaporkan bahwa orang dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan hampir 50 persen lebih kecil kemungkinannya mengalami depresi, 30 persen lebih kecil kemungkinannya mengalami kelelahan parah, dan lebih dari 40 persen kecil kemungkinannya untuk memiliki rasa sakit, daripada orang yang tidak menerapkan gaya hidup sehat. Namun, studi ini tidak menentukan apakah gaya hidup sehat mengurangi gejala MS.
ADVERTISEMENT