Ini yang Akan Terjadi Jika Anak Kekurangan Asupan Gula

8 Agustus 2017 11:00 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak sulit fokus. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak sulit fokus. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Tak bisa dipungkiri jika gula menjadi salah satu bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sifatnya yang bisa meningkatkan energi membuat banyak orang selalu mengonsumsinya setiap saat.
ADVERTISEMENT
Namun, banyaknya manfaat yang dikandung gula justru kadang di salah artikan oleh kebanyakan orang. Mereka jadi lebih banyak mengonsumsi gula karena sifatnya yang bisa meningkatkan energi hingga meningkatkan fungsi otak. Padahal, asupan gula per hari sebenarnya telah ditentukan oleh WHO, sehingga setiap orang perlu membatasi diri dalam mengkonsumsinya, tak terkecuali anak-anak.
Sekarang ini, kelebihan gula banyak dialami oleh anak-anak, bahkan bisa membuat mereka berkegiatan melebihi batas normal pada umumnya. Hal ini diakibatkan energi yang masih tersimpan di dalam tubuh, hasil pengubahan gula oleh sistem metabolisme.
Meskipun banyak anak yang mengalami kelebihan gula, tetapi bagaimana dengan anak yang kekurangan konsumsi gula?
Umumnya, seorang anak membutuhkan gula per hari tak lebih dari 10% kalori dalam tubuhnya atau sekitar 1000-1800 kalori. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc, pakar gizi dan dosen Fakultas Kedokteram Universitas Indonesia, memaparkan perhitungan jumlah asupan gula yang dibutuhkan seorang anak per harinya berdasarkan kalori mereka.
ADVERTISEMENT
"Anggaplah anak membutuhkan sekitar 1500 kalori per hari. Dan kalau dihitung berdasarkan perhitungan WHO maka dari total 1500 kalori, anak membutuhkan sedikitnya sekitar 35 gram gula yang jika ditakar dengan sendok teh sekitar 6 sampai 10 sendok teh," papar Dr. Saptawati.
Ilustrasi anak kekurangan energi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak kekurangan energi. (Foto: Thinkstock)
Jika asupan gula seorang anak tak tercukupi, maka hal ini akan berdampak pada tumbuh kembang sang anak. Mereka akan menjadi lebih lambat dari teman-teman seusianya.
"Anak perlu tumbuh, dan mereka butuh energi yang bisa didapat baik dari gula alami atau gula tambahan (added sugar) yang berasal dari karbohidrat sederhana. Kekurangan gula sama saja dengan kekurangan gizi," ungkap Dr. Saptawati.
"Jika kekurangan, maka tumbuh kembang anak akan terganggu. Misalnya jadi sulit fokus, susah tidur, cranky dan bahkan anak juga ngga bisa tinggi akibat nutrisi yang diasup kurang," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dr. Saptawati juga menyarankan orang tua untuk memberikan camilan yang tepat bagi anak untuk memenuhi kebutuhan gula mereka. Gandum utuh dan popcorn menjadi pilihan makanan yang paling dianjurkan untuk mendapatkan gula alami (polisakarida).
"Makanan yang mengandung gandum utuh seperti oat atau sereal bagus dijadikan sebagai camilan, baik bagi anak ataupun orang tua. Ngga cuma oat, popcorn juga baik untuk dikonsumsi namun perlu diingat, jangan ditambahkan dengan caramel atau bahkan bumbu asin lainnya demi mendapatkan gula alami yang utuh," ungkap Dr. Saptawati mengakhiri pembicaraan.