Jangan Merasa Bersalah Jika Kamu Pulang Kerja Tepat Waktu

3 April 2017 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi pulang kantor (Foto: thinkstock)
Jarum jam menunjukkan pukul lima kurang sepuluh menit, dan seluruh pekerjaan kamu telah selesai tepat waktu. Kamu pun mulai merapikan meja kerja, mematikan laptop, dan memasukkan kembali barang bawaan ke dalam tas kerja.
ADVERTISEMENT
Namun, rasanya ada yang ganjil. Saat kamu menatap sekeliling, hampir seluruh kolega lainnya masih tetap berada pada meja kerja masing-masing. Semua memasang tampang serius dan mengetik dengan penuh semangat.
Kamu mulai dilanda rasa bimbang. Muncul sebersit rasa bersalah, apakah etis meninggalkan kantor tepat waktu pada saat seluruh rekan lainnya masih bekerja di kantor?
Jawabannya?
Tentu saja boleh! Hal ini justru amat wajar dan merupakan hal yang lazim untuk dilakukan.
Satu hal yang harus kamu ketahui adalah meninggalkan kantor lebih lama dari yang seharusnya sama sekali tak membuktikan bahwa kamu merupakan seorang karyawan teladan dan berdedikasi tinggi pada kantor. Sebaliknya, pulang tepat waktu atau bahkan lebih awal saat seluruh pekerjaan kamu telah selesai juga bukan sebuah tolak ukur yang menunjukkan bahwa kamu merupakan karyawan pemalas yang tak bertanggung jawab terhadap pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Karena, pada kontrak kerja yang kamu tanda tangani sejatinya sama sekali tak ada larangan tertulis yang menyatakan bahwa kamu tak boleh meninggalkan kantor lebih awal saat pekerjaan sudah selesai, bukan?
Jadi, kamu sama sekali tak memiliki alasan untuk merasa bersalah meninggalkan kantor tepat waktu setiap harinya. Namun sayangnya, masih banyak karyawan yang merasa bersalah untuk pulang tepat waktu karena tak menyadari hal yang satu ini.
Pulang kerja tepat waktu justru menunjukkan tanda keseimbangan hidup yang baik. Ini juga berarti kamu memiliki kehidupan normal di luar kantor.
Ilustrasi pulang kantor (Foto: thinkstock)
Ini tentunya merupakan hal maha penting yang sayangnya disepelekan oleh banyak orang. Memiliki kehidupan seimbang di luar pekerjaan sangat membantu untuk mengatasi stres dan meningkatkan kreatifitas seseorang.
ADVERTISEMENT
Karena kita semua sejatinya juga mengetahui, bahwa memaksa otak untuk fokus bekerja selama delapan jam sehari sudah lebih dari cukup, bukan? Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Epidemiology menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja lebih dari 8 jam sehari memiliki risiko serangan jantung 80% lebih tinggi.
Semua karena kamu sejatinya tidak dirancang untuk bekerja layaknya mesin. Kita manusia yang butuh waktu beristirahat, menghibur diri, serta kehidupan yang seimbang di luar segala beban pekerjaan yang ada.
Kita semua harus memerhatikan kesehatan fisik dan mental yang dimiliki. Dan untuk bisa melakukan hal yang satu ini, kamu harus mampu dan berani untuk meninggalkan kantor tepat waktu.
Bekerja cerdas dan tepat jauh lebih baik dibanding bekerja lebih lama. Kualitas selalu jauh lebih dibutuhkan daripada kuantitas, setuju?
ADVERTISEMENT
Jadi, kualitas pekerjaan yang kamu hasilkan jauh lebih berarti dibandingkan jumlah waktu yang kamu habiskan di kantor. Karena kamu tak akan berhasil mengeluarkan seluruh potensi terbaik dan menggali kreatifitas yang ada dalam diri jika kamu selalu merasa kelelahan akibat terlalu lama bekerja.
Hal ini bukan berarti bahwa kamu sama sekali tak boleh lembur atau bekerja hingga larut malam di kantor, lho. Sesekali lembur untuk mengerjakan pekerjaan yang belum selesai atau dikejar deadline sama sekali tak masalah, kok.
Namun yang harus diingat, bekerjalah sesuai porsi dan tanggung jawab yang diberikan, dan jangan pernah memaksakan diri untuk bisa menyelesaikan semuanya sekaligus. Karena akan selalu ada tugas dan pekerjaan baru untuk dilakukan. Tak akan pernah ada habisnya.
ADVERTISEMENT