Kencangnya Suara Kemasan saat Dibuka Tentukan Rasa Makanan, Benarkah?

15 Agustus 2017 8:57 WIB
comment
22
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi keripik kentang. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keripik kentang. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Saat lapar melanda, ngemil mungkin sudah menjadi kebiasaan kamu untuk mengurangi rasa lapar. Camilan seperti chiki atau keripik kentang adalah contoh makanan ringan yang paling sering dikonsumsi oleh mereka yang merasa lapar di luar jam makan.
ADVERTISEMENT
Jika kamu sudah sering mengkonsumsi jenis makanan ringan tersebut maka kamu pasti sudah sering mendengar suara keras yang dihasilkan dari kemasan camilan saat dibuka. Benar begitu bukan?
Setelah membutuhkan usaha yang cukup kuat dalam membuka bungkus camilan tersebut, suara yang cukup keras pun akan ditimbulkan saat bungkus camilan berhasil terbuka.
Ilustrasi makanan ringan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan ringan. (Foto: Thinkstock)
Hmm..kira-kira pernahkah kamu memikirkan arti di balik suara keras ini?
Jika kamu mengira suara ini menandakan kualitas produk maka mungkin hal ini mungkin saja benar. Karena baru-baru ini sebuah penelitian telah dilakukan oleh profesor Charles Spence yang merupakan staf pengajar di Oxford University, Inggris.
Ia menyimpulkan jika semakin kencang bunyi yang ditimbulkan dari hasil membuka bungkusan makanan ringan maka semakin lezat rasa dari camilan tersebut. Profesor Spence pun membuat sebuah eskperimen dengan menghadirkan dua orang peserta yang memakan sebuah produk kripik sambil mendengarkan headphone.
ADVERTISEMENT
Hasilnya pun menunjukkan jika ketika peserta mendengar sebuah suara kencang dari bungkus camilan yang mereka buka maka mereka akan mengira jika isi keripik akan terasa lebih nikmat. Namun sebaliknya, jika saat dibuka, peserta tidak mendengar suara kemasan tersebut maka mereka pun akan berpikir jika rasa dari produk itu tidak akan seenak keripik yang menimbulkan suara kencang saat dibuka.
Ilustrasi camilan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi camilan. (Foto: Thinkstock)
Bagaikan sebuah doktrin, sampai saat ini memang banyak orang yang berpikiran sama dengan hasil temuan dari profesor Spence meskipun hal ini belum diuji coba oleh para peneliti lainnya. Tetapi, hal ini jelas berkaitan dengan ekspektasi seseorang dalam menikmati sebuah produk makanan ringan.
"Suara makanan memang penting," ungkap profesor Spence, "tapi suara kemasan dan suara atmosfer juga penting," tambahnya.
ADVERTISEMENT
"Suara kemasan karena hal ini juga bisa mempengaruhi kenikmatan seseorang dalam mengunyah camilan," pungkas profesor Spence mengakhiri kesimpulannya.