Memasuki Tahun ke-10, Jakarta Fashion Week 2018 Resmi Dibuka

21 Oktober 2017 14:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prescon Pembukaan Jakarta Fashion Week 2018 (Foto: Andari Novianti/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prescon Pembukaan Jakarta Fashion Week 2018 (Foto: Andari Novianti/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pagelaran salah satu pekan mode terbesar dan bergengsi di Indonesia, Jakarta Fashion Week resmi di buka Sabtu (21/10). Selama sepekan kedepan, mulai dari 21-27 Oktober 2017, ratusan desainer Indonesia dan mancanegara, termasuk dari Australia, Swedia, India, Jepang, Korea Selatan, dan Inggris akan memamerkan koleksi terbaik mereka di hadapan para pecinta fashion Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sekadar ajang pamer karya, JFW tahun ini juga terasa amat istimewa. Pasalnya, tahun ini JFW genap menapakkan kaki sebagai platform industri mode Indonesia.
"Perjalanan 10 tahun ini sangat penuh dinamika dan tidak selalu mudah. Namun, kami merasa bangga telah berhasil mencapai level kolaborasu antara pemangku-kepentingan di industri fashion: desainer fashion dan asosiasinya, pabrik tekstil dan garmen, retailers, pemerintah pusat, sekolah fashion, dan juga media," ujar Svida Alisjahbana, Ketua Umum Jakarta Fashion Week, dalam konferensi pers yang digelar di Senayan City, Jakarta, Sabtu (21/10).
Parade Busana Desainer Indonesia di Pembukaan JFW (Foto: Andari Novianti/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Parade Busana Desainer Indonesia di Pembukaan JFW (Foto: Andari Novianti/kumparan)
Untuk itulah, merayakan usia ke-10 penyelenggaraannya, tahun ini JFW mengangkat tema "Bhineka dan Berkarya". Tema ini sengaja diangkat karena fashion adalah industri yang mampu merangkum berbagai pengaruh dan warisan budaya, juga berbagai titik pandang atau pilihan lifestyle.
ADVERTISEMENT
"Kita hanya bisa berkarya, apabila merangkul semua perbedaan dan membuka diri terhadap hal-hal yang baru," tutur Svida.
Parade Busana Desainer Indonesia di Pembukaan JFW (Foto: Andari Novianti/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Parade Busana Desainer Indonesia di Pembukaan JFW (Foto: Andari Novianti/kumparan)
Sementara itu, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia, Triawan Munaf, dalam pidato sambutannya menekankan pentingnya keberagaman bagi Indonesia dalam konteks pengelolaan ekonomi kreatif.
" Fashion merupakan industri yang paling berperan besar di sektor ekonomi kreatif yang ada. Untuk itu fashion harus bersifat dinamis, harus bergerak untuk menciptakan keberagaman lebih banyak," tutur Triawan.
Parade Busana Desainer Indonesia di Pembukaan JFW (Foto: Andari Novianti/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Parade Busana Desainer Indonesia di Pembukaan JFW (Foto: Andari Novianti/kumparan)
Parade Busana Desainer Indonesia di Pembukaan JFW (Foto: Andari Novianti/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Parade Busana Desainer Indonesia di Pembukaan JFW (Foto: Andari Novianti/kumparan)
Untuk itulah, sejak pertama kali dibentuk pada 2015, BEKRAF telah banyak melakukan kolaborasi bersama JFW sebagai upaya menggerakkan sektor ekonomi krratif Indonesia. Salah satunya adalah lewat program Indonesia Fashion Forward, yang telah berhasil menyiapkan para desainer muda agar masuk ke pasar global.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah bagian dari upaya melahirkan desainer-desainer baru yang siap masuk ke dunia retail. Karena semakin sering kreativitas baru dilahirkan dari rahim-rahim budaya tersebut, maka semakin dibutuhkan panggung-panggung untuk memasarkannya. Dengan demikian akan tercipta nilai ekonomi bagi kesejahteraan kita semua," tutup Triawan.