Putri Sulamit Ajak Wanita Membentuk Sifat Percaya Diri

30 April 2017 11:12 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Peluncuran Program Putri Sulamit. (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
Cantik. Setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda dengan makna di balik kata ini.
ADVERTISEMENT
Banyak yang menyebutkan jika cantik bisa diukur melalui fisik, namun ada yang juga yang berpendapat jika seorang wanita dikatakan cantik bila mereka memiliki kepribadian yang baik.
Sejatinya, setiap wanita lahir dengan kecantikannya masing-masing. Mereka juga diciptakan dengan kemampuan atau kelebihan yang berbeda. Namun, sampai saat ini masih ada saja wanita yang merasa dirinya memiliki kekurangan dan tidak merasa percaya diri dengan penampilannya.
Putri Sulamit asal Denpasar, Bali (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
Berawal dari hal inilah, Yohana Limarno dan Lisa Sanusi berinisiatif untuk membuat sebuah program yang dapat membangun karakter wanita muda Indonesia. Adalah Putri Sulamit, nama dari program yang dibuat oleh kedua wanita ini. Putri Sulamit sengaja dibentuk untuk melahirkan perempuan muda Indonesia yang cerdas dan memiliki kemampuan untuk memberikan kontribusi positif bagi bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kami merasa bahwa setiap wanita dilahirkan cantik dan spesial. Namun, banyak dari mereka yang justru merasa dirinya tidak mampu atau tidak layak dan bahkan kurang percaya diri untuk menunjukkan siapa mereka sebenarnya. Hal inilah yang mendasari kami membuat program Putri Sulamit," ujar Yohana Limarno, founder dari program Putri Sulamit, ketika berbincang dengan kumparan (kumparan.com) dalam acara "Berarti Lewat hati" di Hotel & Resort Alila Seminyak, Bali, Sabtu (29/4).
Putri Sulamit asal Sentani, Papua. (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
Lisa Sanusi , selaku founder Putri Sulamit juga mengatakan hal yang sama tentang terbentuknya program Putri Sulamit yang bergerak di bidang sosial itu.
"Putri Sulamit dibuat karena kita mempunyai tujuan yang bermanfaat dari dibentuknya program ini. Kami ingin menjaring wanita-wanita yang menganggap diri mereka sebagai 'wanita biasa', menjadi 'wanita yang luar biasa' dengan mengikuti rangkaian training Putri Sulamit," ucap Lisa.
ADVERTISEMENT
Sebanyak tujuh wanita terpilih menjadi Putri Sulamit yang mewakili daerah kelahiran ketujuh putri tersebut. Mereka adalah Akwilina Jeni (17) dari Ngabang, A.A. Istri Putri Dwi Jayanti (20) dari Denpasar, Nishada Warih Segara Muncar (21) dari Surakarta, Poppy Indrawati (26) dari Serang, Trya Divinity Malensang (20) dari Manado, Duma Mariana Simanjuntak (20) dari Medan, dan Yunita Alanda Monim (19) dari Sentani.
Putri Sulamit asal Serang, Banten. (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
Program Putri Sulamit bukanlah sebuah kontes kecantikan standar di mana para wanita bisa mendaftar dan berkompetisi satu sama lain. Namun, tim khusus sengaja diterjunkan untuk mencari langsung ketujuh putri ke beberapa daerah di Indonesia.
"Tahun lalu kami mengirim tim khusus ke setiap Provinsi di Indonesia untuk mencari 'mutiara' tersembunyi dan kami melihat dari karakter mereka. Setelah kami tinjau dan dirasa karakter mereka cocok dengan apa yang kami cari, maka ditentukanlah siapa yang cocok mewakili setiap daerah asal mereka," terang Lisa.
Tarian Rajawali dibawakan Putri Sulamit asal Bali (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
Sementara itu, tidak ada batasan usia atau kriteria fisik agar terpilih menjadi Putri Sulamit. Talenta yang dimiliki setiap individu menjadi poin terpenting dalam proses pemilihan Putri Sulamit ini.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada batasan usia untuk terpilih menjadi Putri Sulamit, karena kita melihat langsung dari karakter para perempuan yang kami pilih. Bukan hanya sekedar cantik secara fisik, namun juga harus memiliki kepribadian yang dicintai oleh masyarakat," jelas Lisa Sanusi.
Sebelumnya, karantina Putri Sulamit sendiri telah dilakukan selama 14 hari di Jakarta pada bulan Desember 2016 lalu. Karantina tersebut dilakukan untuk memberikan bekal pendidikan kepribadian agar mereka mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kepercayaan diri. Tak hanya itu, mereka juga dituntut untuk mampu menciptakan program kerja sosial yang nyata, untuk membawa perubahan positif bagi bangsa Indonesia.
Putri Sulamit asal Surakarta, Jawa Tengah. (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
Dalam acara ini, socialpreneur Angki Yudistia juga turut hadir memberikan motivasi dan dukungan kepada para Putri Sulamit, agar terus melanjutkan kegiatan sosial mereka yang berguna bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat bangga dengan ketujuh Putri Sulamit, di usianya yang masih muda mereka telah memikirkan program kerja sosial, yang mampu membawa perubahan positif bagi bangsa Indonesia," ucap wanita yang juga dikenal sebagai penulis buku ini.
Yohana L. dan Lisa S., founder Putri Sulamit. (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
Meskipun program Putri Sulamit ini baru dimulai, namun Yohana dan Lisa berharap jika melalui ketujuh putri ini bisa menjadi benang merah dan mendefinisikan jika cantik itu bukan hanya dilihat dari fisik namun dilihat dari pesona yang mereka pancarkan.