On Boarding Gerilya Academy: Strategi Pemerintah Indonesia dalam Transisi Energi

Andika Maulana
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
20 Februari 2024 16:47 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andika Maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar 1. Kuliah Umum On Boarding Gerilya Academy Batch VI via Zoom Meeting
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1. Kuliah Umum On Boarding Gerilya Academy Batch VI via Zoom Meeting
ADVERTISEMENT
Dalam era yang semakin menuntut kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan, Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mempromosikan energi baru terbarukan (EBT) sebagai solusi untuk tantangan transisi energi di masa depan. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana dalam kuliah umum pada acara Onboarding Nasional Program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) GERILYA ACADEMY Batch 6.
ADVERTISEMENT
Dadan Kusdiana menekankan bahwa Indonesia, sebagai negara kepulauan, rentan terhadap dampak perubahan iklim yang memengaruhi aspek ekonomi dan sosial. Untuk itu, diperlukan kebijakan dan program dekarbonisasi, salah satunya melalui transisi energi. Potensi energi baru terbarukan di Indonesia cukup besar, mencapai 3.689 GW, yang terdiri dari potensi surya, hidro, bioenergi, angin/bayu, panas bumi, dan laut. Pemerintah dihadapkan dengan komitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK), dengan target penurunan pada tahun 2030 sebesar 31,89% (dengan kemampuan sendiri) dan 43,20% (dengan dukungan internasional), serta mencapai Net Zero Emission pada 2060
Dalam menghadapi tantangan infrastruktur, terutama dalam memberikan akses energi di seluruh Indonesia, pemerintah telah mengambil berbagai langkah. Ini termasuk memberikan akses listrik sebelum masuknya listrik PLN ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau jaringan PLN, serta persiapan supergrid sebagai interkoneksi listrik antarpulau besar di Indonesia. Harmonisasi antar dimensi dalam trilema energi, yakni keberlanjutan, kesetaraan energi, dan ketahanan energi, menjadi kunci dalam mencapai sistem energi berkelanjutan.
Gambar 2. Penurunan Emisi GRK Sektor Energi
Pemerintah Indonesia telah mengambil komitmen yang signifikan untuk menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK), termasuk melalui Enhanced NDC, dengan target penurunan emisi GRK di sektor energi pada tahun 2030. Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat lagi, dengan dukungan internasional melalui Just Energy Transition-Partnership (JET-P) dan Asia Zero Emissions Community (AZEC).
ADVERTISEMENT
Gambar 3. Trilema Energi Dalam Membangun Energi Berkelanjutan
Trilema energi menunjukkan bahwa ketiga dimensi ini saling terkait dan harus dipertimbangkan secara bersamaan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan energi. Tidak hanya memperhatikan aspek teknis dan lingkungan, tetapi juga aspek sosial dan ekonomi dari sistem energi suatu negara. Dengan memastikan keseimbangan antara keberlanjutan, kesetaraan, dan ketahanan energi, suatu negara dapat mengembangkan sistem energi yang berkelanjutan, inklusif, dan tangguh untuk masa depan.
Dengan memperhatikan trilema energi ini secara holistik, suatu negara dapat membangun sistem energi yang berkelanjutan yang menggabungkan aspek keberlanjutan, kesetaraan, dan ketahanan energi. Dengan demikian, negara tersebut dapat mencapai tujuan pembangunan energi yang lebih baik yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan sosial, dan melindungi lingkungan.
Gambar 4. Kegiatan On Boarding Gerilya Academy Batch VI via Zoom Meeting
Program GERILYA ACADEMY menjadi salah satu langkah inisiatif Kementerian ESDM dalam melibatkan mahasiswa dalam pengembangan EBTKE di Indonesia. Batch 6 GERILYA ACADEMY, dengan 89 mahasiswa dari 45 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, menunjukkan inklusivitas program ini dalam mempersiapkan pemimpin masa depan yang komprehensif dalam mendorong transisi energi. Mahasiswa telah menjalani orientasi dan pembekalan dasar tentang EBTKE sejak awal Februari 2024, sebelum dilanjutkan dengan berbagai kegiatan di Jakarta dan peluncuran resmi GERILYA ACADEMY yang dijadwalkan pada 29 Februari 2024 oleh Menteri ESDM.
ADVERTISEMENT
Acara ini juga menjadi kesempatan untuk mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung program GERILYA ACADEMY, sebuah inisiatif Kementerian ESDM untuk melibatkan mahasiswa dalam pengembangan EBTKE di Indonesia. Inklusivitas program ini ditunjukkan dengan kehadiran mahasiswa dari berbagai jurusan, baik teknik maupun sosio-humaniora.
Sebelum memasuki tahap magang di perusahaan EBT, para peserta GERILYA ACADEMY menjalani orientasi dan pembekalan dasar tentang EBTKE. Mereka juga dijadwalkan untuk mengikuti berbagai kegiatan di Jakarta, termasuk bimbingan teknis dan pelatihan di kampus PPSDM KEBTKE Ciracas, serta acara peluncuran resmi GERILYA ACADEMY yang direncanakan pada 29 Februari 2024 oleh Menteri ESDM.
Dalam upaya mencapai tujuan ini, harmonisasi antar dimensi dalam trilema energi menjadi sangat penting. Selain keberlanjutan, transisi energi juga harus memperhatikan aspek kesetaraan energi dan ketahanan energi. Pertanyaan kritis dari mahasiswa GERILYA ACADEMY, terutama tentang tantangan infrastruktur dalam memberikan akses energi di seluruh Indonesia, dijawab dengan penjelasan mengenai upaya pemerintah, termasuk pembangunan supergrid sebagai interkoneksi listrik antarpulau besar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya sekadar sebuah inisiatif, GERILYA ACADEMY menciptakan wadah bagi mahasiswa untuk terlibat secara langsung dalam proses perubahan menuju pola hidup dan sistem energi yang lebih ramah lingkungan. Dengan dukungan dan sinergi yang kuat antara semua pihak terkait, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas industri, kita dapat mengakselerasi transisi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Semangat inovasi, kepemimpinan, dan kesadaran akan tanggung jawab sosial dan lingkungan semakin terpancar dari para mahasiswa GERILYA ACADEMY dan generasi muda Indonesia pada umumnya. Dengan terus mendorong dan mendukung langkah-langkah konstruktif dalam pengembangan EBTKE, kita berada pada jalur yang tepat untuk mencapai tujuan bersama: sebuah Indonesia yang maju, berkelanjutan, dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakatnya. Dengan demikian, mari kita terus bergerak maju, bersama-sama, menuju masa depan yang lebih hijau dan bercahaya bagi negeri ini.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, melalui upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga pendidikan, sektor swasta, dan masyarakat, visi Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) menjadi semakin nyata.GERILYA ACADEMY menjadi cermin dari semangat dan komitmen generasi muda Indonesia dalam menghadapi tantangan transisi energi yang kompleks, namun penuh dengan peluang. Dengan memanfaatkan potensi EBT yang melimpah, mengoptimalkan infrastruktur yang mendukung, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya harmoni antara dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan, kita dapat meraih masa depan yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing.