kumplus- Opini Andina Dwifatma

Berlindung pada Buku-Buku Self-Help

Andina Dwifatma
Andina menerbitkan novel Semusim, dan Semusim Lagi (2013) dan Lebih Senyap dari Bisikan (2021). Ia juga mengajar di Program Studi Ilmu Komunikasi, Unika Atma Jaya.
1 Maret 2022 10:14 WIB
·
waktu baca 5 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buku self-help pertama saya adalah “The 7 Habits of Highly Effective Teens” karya Sean Covey. Buku itu, seperti juga pengarangnya, adalah keturunan dari “The 7 Habits of Highly Effective People” karya Stephen Covey. Memodifikasi ajaran Pak Stephen, Mas Sean membeberkan kebiasaan-kebiasaan baik yang perlu dilatih para remaja—yang tentu saja gagal saya lakukan.
Saya membeli buku Sean bukan karena peer pressure atau sedang menjadi abege ambis. Pada masa itu, awal 2000-an, media sosial belum seramai sekarang. Selera kami masih sedikit-banyak ditentukan oleh media. Majalah langganan saya terus menerus menyebut buku Sean dan toko buku sebelah sekolah kebetulan memajangnya pada rak best-seller.
Demi kepentingan penulisan kolom ini, saya jadi mencari-cari rangkuman buku itu. Tujuh kebiasaan yang dimaksud adalah: bertanggung jawab pada setiap keputusan hidup (be proactive), menentukan misi dan tujuan hidup (begin with the end in mind), mengatur prioritas (put first things first), berkompromi (have a win-win attitude), mendengarkan (seek first to understand, than to be understood), bekerja sama (synergize), dan terus mengembangkan diri (sharpen the saw).
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten