kumplus- Opini - Andina Dwifatma

Hidup yang Saling Bersinggungan

Andina Dwifatma
Andina menerbitkan novel Semusim, dan Semusim Lagi (2013) dan Lebih Senyap dari Bisikan (2021). Ia juga mengajar di Program Studi Ilmu Komunikasi, Unika Atma Jaya.
1 Februari 2022 10:29 WIB
·
waktu baca 6 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perumahan tempat tinggal saya adalah kompleks lama, artinya tidak ada sistem keamanan satu pintu atau tembok tinggi yang dibangun mengitari rumah-rumah warga seperti umumnya klaster masa kini. Hunian kami dikelilingi oleh rumah-rumah “orang sini” dan kontrakan petakan yang kebanyakan dihuni oleh pendatang “dari Jawa”.
Istilah tersebut sering dipakai warga pinggiran Jakarta menyebut Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pokoknya mereka yang ngomongnya kelihatan medhok pasti dibilang “orang Jawa” dan kalau mudik lebaran dikatakan “pulang ke Jawa”—entah Jawa bagian mana yang dimaksud.
Kami pindah ke perumahan ini pada tahun 2016 SP (Sebelum Pandemi). Di ujung-ujung jalan biasanya terdapat portal, yang lebih sering dibiarkan terbuka daripada tertutup. Penduduk kompleks dan warga sekitar bisa bebas berinteraksi. Hidup kami yang saling bersinggungan menghasilkan beraneka ragam kisah dari lucu sampai seram.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten