OPINI ANDINA - Ilustrasi Komunitas

Rumput Tetangga, Rumput Kita, Rumput Bersama

Andina Dwifatma
Andina menerbitkan novel Semusim, dan Semusim Lagi (2013) dan Lebih Senyap dari Bisikan (2021). Ia juga mengajar di Program Studi Ilmu Komunikasi, Unika Atma Jaya.
5 Desember 2022 12:58 WIB
·
waktu baca 5 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menjadi bagian dari sebuah komunitas adalah kebutuhan dasar manusia, bahkan konon bisa bikin panjang umur. Berbagai riset tentang penduduk Okinawa, sebuah pulau di Jepang yang tersohor berkat rata-rata umur penghuninya yang mencapai seratus tahun, menyimpulkan tiga resep hidup lama: makanan bernutrisi, tujuan hidup (alias ikigai, istilah yang lekas menjadi populer), dan komunitas yang akrab.
Ada banyak komunitas buat aktivitas para kakek dan nenek di Okinawa. Kelompok olahraga, berdansa, menjahit, klub membaca, dan banyak lagi. Setiap ada yang ulang tahun (konon 70 tahun di sana dianggap masih muda) dirayakan beramai-ramai di balai desa. Tidak ada yang ditinggalkan dan merasa sendirian. Perasaan hangat karena “diterima” di lingkungan inilah salah satu kunci panjang umur mereka.
Nah, mungkinkah para makhluk pinggiran Jakarta meniru resep ini, sementara kehidupan bertetangga semakin hari semakin terasa seperti medan perang? Kalau Anda main media sosial dan melihat akun-akun curhat seputar tetangga, niscaya Anda akan lebih religius karena sering menyebut nama-Nya: ya Tuhan, kok ada ya, orang kayak begini?
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten