Bahasa Indonesia Ditargetkan Jadi Bahasa Kedua di Arab Saudi

23 Februari 2018 11:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatihan Bahasa Indonesia di Arab Saudi. (Foto: Dok. KJRI Jeddah)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatihan Bahasa Indonesia di Arab Saudi. (Foto: Dok. KJRI Jeddah)
ADVERTISEMENT
Bahasa Indonesia ditargetkan menjadi bahasa kedua di Arab Saudi. Niatan itu muncul lantaran banyaknya orang Indonesia yang berada di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Demi mewujudkan cita-cita tersebut, KJRI Jeddah menggelar kursus BIPA atau Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing. Kursus yang sudah memasuki angkatan ke-13 itu kali ini diikuti oleh 90 warga lokal.
Tema yang diangkat dalam kursus BIPA 2018 adalah, "Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua di Arab Saudi". Penyelenggaraan kursus tersebut disambut positif. Bahkan, Otoritas Imigrasi Bandara King Abdulaziz memesan khusus 25 kursi untuk peserta BIPA dari mereka.
Dalam kesempatan pembukaan kursus BIPA 2018, Konsul Jendral RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, menyampaikan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa yang telah digunakan oleh lebih dari 300 juta penduduk dunia. Jamaah umroh dan haji Indonesia pun adalah terbesar kedua yang mendatangi Arab Saudi.
“Siapa saja yang bekerja di tiga kota yang didatangi jamah haji dan umroh pasti akan bertemu dengan orang Indonesia dan akan berbicara dengan mereka, sehingga Bahasa Indonesia bukan hanya digunakan sebagai bahasa pergaulan sosial tetapi telah menjadi bahasa bisnis komersial,” ungkap Hery dalam keterangan pers kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (23/2).
Konjen RI untuk Jeddah. (Foto: Dok. KJRI Jeddah)
zoom-in-whitePerbesar
Konjen RI untuk Jeddah. (Foto: Dok. KJRI Jeddah)
Tidak cuma BIPA, Hery menyatakan, sudah saatnya ada Pusat Studi Bahasa dan Budaya Indonesia di kampus-kampus Arab Saudi. Oleh sebab itu, pihaknya sedang memulai komunikasi dengan kampus-kampus ternama seperti Universitas Islam Madinah dan King Abdulaziz University Jeddah agar pusat bahasa bisa dibuka sesegera mungkin..
ADVERTISEMENT
Menambahkan Hery, Pelaksana Fungsi Pensosbud 2 Umar Badarsyah, mengatakan, selain mengupayakan studi Indonesia di kampus-kampus, ke depannya KJRI Jeddah akan melobi pemerintah Saudi agar kursus BIPA dapat diikuti oleh wanita Saudi.
Umar menyebut, pelaksaan BIPA bagi perempuan Saudi sejalan dengan visi Saudi tahun 2030 yang ingin membuka peran wanita lebih besar lagi masa mendatang.