Filipina Tangkap Wanita Perekrut Milisi ISIS

18 Oktober 2017 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perempuan perekrut milisi ISIS. (Foto: PHILIPPINE NATIONAL BUREAU OF INVESTIGATION.)
zoom-in-whitePerbesar
Perempuan perekrut milisi ISIS. (Foto: PHILIPPINE NATIONAL BUREAU OF INVESTIGATION.)
ADVERTISEMENT
Aparat keamanan Filipina menangkap perempuan 36 tahun, Karen Aizha Hamidon, yang bertugas merekrut militan ISIS. Hamidon membujuk para korbannya untuk bergabung dengan kelompok teroris tersebut lewat media sosial.
ADVERTISEMENT
Perempuan asal Filipina diciduk di Kota Tagug yang jaraknya hanya satu jam dari Ibu Kota Manila.
Keterangan tersebut disampaikan Menteri Kehakiman Filipina Vitaliano Aguirre. Dia menyebut, Hamidon merupakan istri seorang warga Singapura simpatisan ISIS Muhammad Shamin Momammed Shidek.
Shamin telah ditangkap dan ditahan di Singapura pada Agustus 2015 lalu.
Aguirre mengatakan setelah Shamin dipenjara, Hamidon menikah lagi dengan Mohammad Jaafar Maguid. Pria tersebut juga seorang radikal yang memimpin kelompok pro-ISIS, Ansar Al-Khilafah Filipina.
Maguid kehilangan nyawanya pada Januari 2017 lalu. Ia tewas akibat ditembak kepolisian Filipina.
Setelah ditangkap, Hamidon akan didakwa dengan pelanggaran pemberontakan. Pasal ini dijatuhkan terkait tindakan perekrutan masa pro-ISIS ditujukan untuk membantu milisi radikal yang sedang berperang di Marawi.
Foto Ilustrasi Bendera ISIS (Foto: Dado Ruvic/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Ilustrasi Bendera ISIS (Foto: Dado Ruvic/Reuters)
Hamidon tercatat mengeluarkan 296 postingan media sosial yang isinya mengajak warga sipil bergabung dengan ISIS.
ADVERTISEMENT
"Sangat jelas tindakanya adalah sebuah konspirasi atau sudah terkait dengan sebuah aksi pemberontakan," ucap Aguirre, seperti dikutip dari The Star, Rabu (18/10).
"Ketika kawanannya bertempur di Marawi, tugasnya merekrut militan untuk membantu ISIS dan kelompok Maute bertempur di Marawi," sambung dia.
Penangkapan Hamidon dimulai ketika tahun lalu intelijen India mendapat keterangan dari seorang eks simpatisan ISIS Mohammad Sirajuddin. Pekerja pemasaran di perusahaan minyak India menyebut orang yang pertama kali menghubunginya untuk bergabung dengan ISIS adalah Hamidon.
Setelah diselidiki lebih lanjut, Hamidon adalah admin dari facebook, telegram, dan grup WhastApp yang bertujuan untuk merekrut warga India bergabung dengan kelompok radikal tersebut.