news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Maret 2019, Kaisar Jepang Akihito Turun Takhta

20 Oktober 2017 13:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kaisar Jepang Akihito (Foto: REUTERS/Yuriko Nakao)
zoom-in-whitePerbesar
Kaisar Jepang Akihito (Foto: REUTERS/Yuriko Nakao)
ADVERTISEMENT
Kaisar Jepang Akihito dikabarkan segera mengakhiri masa kekuasaannya pada akhir Maret 2019. Nantinya takhta kekaisaran Jepang dilanjutkan oleh putranya, Pangeran Naruhito.
ADVERTISEMENT
Naruhito diperkirakan secara resmi menjadi Kaisar Jepang pada April 2019, sebulan setelah Akihoto turun tahta.
Media lokal Jepang Asahi menuliskan, pemerintah saat ini tengah memfokuskan finalisasi jadwal proses penyerahan kekuasaan. Menurut informasi yang diterima dari lingkar dalam kekaisaran dan pemerintahan, Naruhito berkuasa mulai 1 April 2019.
Laporan dari Asahi direspons Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga. Dia menyangkal semua tulisan yang dimuat media ternama itu.
"Fakta seperti itu sama sekali tidak ada," ucap Suga seperti dikutip dari reuters, Jumat (20/10).
"Kami akan melanjutkan diksusi ini secara tepat dan kami akan melakukan yang terbaik agar proses alih takhta bisa berjalan baik," sambung dia.
Kaisar Akihito pada 2017 ini telah berusia 83 tahun. Belakangan, pria tersebut bermasalah dengan kesehatannya. Dia menderita beberapa penyakit berat seperti jantung dan kanker.
Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko (Foto: REUTERS/Toru Hanai)
zoom-in-whitePerbesar
Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko (Foto: REUTERS/Toru Hanai)
Tahun lalu, Akihito mengejutkan masyarakat Jepang dengan menyampaikan pidato publik yang sudah jarang dilakukan. Dalam pidato tersebut Akihito mengakui diliputi perasaan takut tidak bisa melanjutkan tugasnya sebagai Kaisar Jepang.
ADVERTISEMENT
Akihito merupakan kaisar pertama Jepang yang tak punya keistimewaan. Perannya lebih sebagai simbol kenegaraan, pemersatu masyarakat Jepang, dan pemimpin tertinggi otoritas agama lokal Shinto.
Oleh karena itu, peran Kaisar di perpolitikan dan pemerintahan Jepang begitu terbatas bahkan hampir tak ada. Tugas menjalankan roda pemerintahan serta panglima tertinggi Pasukan Bela Diri Jepang dijalankan oleh perdana menteri.