New York Diteror Bom, Trump Akan Ubah Kebijakan Imigrasi

12 Desember 2017 9:00 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi ledakan dekat Times Square digaris polisi (Foto: AP/Charles Zoeller)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi ledakan dekat Times Square digaris polisi (Foto: AP/Charles Zoeller)
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump angkat bicara terkait ledakan yang terjadi di New York. Dia mengatakan, ke depannya AS akan mengubah kebijakan imigrasinya.
ADVERTISEMENT
Pengeboman di New York pada Senin (11/12) dilakukan oleh imigran asal Bangladesh Akayed Ullah. Pria 27 tahun yang pernah bekerja sebagai sopir taksi itu mengaku aksinya terinspirasi dari kelompok teror ISIS.
Mengetahui pelaku adalah imigran, Trump naik pitam. Dia mengatakan kebijakan imigrasi yang akan direvisi adalah pemberian visa tipe jenis family-based. Ullah masuk ke AS pada 2011 dengan menggunakan visa tersebut.
Peta lokasi ledakan New York (Foto: Chandra Dyah Ayuningtyas/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peta lokasi ledakan New York (Foto: Chandra Dyah Ayuningtyas/kumparan)
Family-based visa adalah izin tinggal yang diberikan untuk para imigran yang memiliki keluarga dekat warga Amerika Serikat.
"Visa itu tidak sesuai dengan standar keamanan nasional kami," sebut Trump seperti dikutip dari Associated Press, Selasa (12/12).
"AS harus memperbaiki kelemahan sistem imigrasi yang mendatangkan banyak bahaya karena tidak mendapat pemeriksaan cukup saat orang-orang masuk ke negara kami," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Sejak kampanye tahun lalu, Trump memang menjanjikan akan memperketat imigrasi terutama bagi warga dari negara-negara Muslim. Tidak lama setelah menjabat Presiden pada Januari, Trump menerapkan larangan masuk bagi enam warga negara mayoritas Muslim yang berkonflik. Larangan masuk ini dianggap rasialis dan diskriminatif terhadap umat Islam.
Donald Trump (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
Meski tidak menelan korban jiwa serangan yang terjadi dekat Times Square saat jam sibuk itu sempat membuat panik warga New York. Beruntung keadaan bisa dikendalikan kepolisian setempat. Pelaku yang gagal melakukan aksi bom bunuh diri berhasil diciduk dan diamankan pihak berwenanng.
Wali Kota New York Bill de Blasio mengaku bersyukur insiden tersebut tidak menelan korban jiwa atau luka. Tetapi, dia menyebut kejadian itu patut dikutuk karena termasuk aksi terorisme yang ditujukan untuk menyebar ketakutan di seluruh New York.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah percobaan serangan terorisme, Terima Kasih Tuhan pelaku tidak dapat mencapai tujuannya," papar de Blasio.