news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perbaiki Hubungan dengan Uni Eropa, PM Polandia Pecat Menhan dan Menlu

10 Januari 2018 10:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki (Foto: REUTERS/Bernadett Szabo)
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki (Foto: REUTERS/Bernadett Szabo)
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri baru Polandia Mateusz Morawiecki memecat dua menteri penting di kabinetnya, Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan. Keputusan itu diambil demi memperbaiki hubungan negaranya dengan Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Hubungan UE dan Polandia memanas setelah organisasi multilateral tersebut menjatuhkan prosedur disipliner terhadap Warsawa. Kebijakan ini dikeluarkan untuk merespons reformasi sistem peradilan yang dilakukan negara tersebut, UE menganggap kebijakan dalam negeri Polandia membahayakan peraturan yang sudah ada.
Merespons dijatuhkannya sanksi tersebut, Morawiecki memutuskan untuk terbang ke markas UE di Brussels demi bertemu Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker. Sebelum terbang ke Belgia, Morawiecki mengambil langkah mengejutkan dengan memecat Menlu Witold Waszczykowski dan Menhan Antoni Macierewicz, serta Menteri Lingkungan Hidup Jan Szyszko.
Menteri Dalam Negeri Mariusz Blaszczak akan menjabat sebagai pelaksana tugas Menhan. Sementara posisi Menlu diisi oleh Wamenlu Jacek Czaputowicz.
"Kami tidak mau menjadi dogmatik, terdoktrin, serta pemerintahan yang ekstrem, kami ingin menjalankan pemerintahan yang berjalan bersama masyarakat dan perekonomian, sesuai apa yang dilakukan di level Eropa dan global," papar Morawiecki, seperti dikutkip dari AFP, Rabu (10/1).
Perdana Menteri Polandia dan Presiden Komisi Eropa (Foto: JOHN THYS / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Polandia dan Presiden Komisi Eropa (Foto: JOHN THYS / AFP)
Saat bertemu Juncker, Morawiecki menanyakan langsung bagian reformasi mana yang dinilai UE membahayakan aturan. Meski tidak memberikan detail jelas, Morawiecki memastikan pertemuan dengan Juncker berlangsung konstruktif.
ADVERTISEMENT
"Kami juga menyentuh isu lain, termasuk masa depan UE dan juga posisi Polandia dan UE, serta ekonomi, energi dan kebijakan imigarsi," sebut dia.
Prosedur disipliner UE atau dikenal dengan opsi nuklir sudah dijatuhkan kepada salah satu negara terbesar di Eropa itu pada bulan lalu. UE sebelumnya tidak pernah menjatuhkan putusan yang tertuang di dalam perjanjian UE pasal 7 itu kepada negara anggota lain.
Menurut UE, reformasi peradilan di Polandia adalah ancaman sistemik. Sebab, jika diberlakukan maka akan membahayakan independensi sistem hukum di Polandia.
Dijatuhkannya opsi nuklir kepada Polandia begitu memukul negara tersebut. Pasalnya, negara itu serta dalam setiap pengambilan suara untuk menentukan arah kebijakan yang ada di UE dilarang ikut serta.
ADVERTISEMENT
Walau bersikap keras, Polandia masih dipandang penting bagi UE. Setelah menjatuhkan sanksi disipliner, UE memberi batas waktu satu bulan bagi Polandia untuk menyelesaikan dan menarik putusan reformasi peradilan.
Awalnya, Polandia menolak instruksi UE bahkan menuduh organisasi itu telah melakukan kebohongan besar. Warsawa bersikeras menyebut, reformasi dilakukan untuk membersihkan sisa pahan komunis di sistem peradilan.
Setelah sempat memanas, hubungan UE-Polandia perlahan membaik usai Morawiecki terpilih. Pria yang dilantik pertengahan Desember 2017 itu memutuskan untuk melunak kepada Uni Eropa dengan memecat menteri-menteri yang dinilai proreformasi peradilan.