Untuk Para Pelacur dari Musisi

Konten dari Pengguna
24 Januari 2018 0:46 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andreas Ricky tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sarinah Katakanlah kepada mereka Bagaimana kau dipanggil ke kantor menteri Bagaimana ia bercerita panjang lebar kepadamu Tentang Perjuangan Nusa dan Bangsa Dan tiba tiba tanpa ujung pangkal Ia sebut kau inspirasi revolusi Sambil ia buka kutangmu
ADVERTISEMENT
-WS Rendra-
Gaya berpakaian PSK asing yang diamankan. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Bait di atas merupakan penggalan dari puisi WS Rendra, yang berjudul "Bersatulah Pelacur Pelacur Kota Jakarta." Malam ini saya tergelitik dengan tulisan rekan saya, Rizki Mubarok tentang penutupan Pelacuran bukanlah solusi. Ia pun menarik bait dari puisi seperti yang saya kutip.
Pelacur memang telah dilaknat oleh siapapun. Mereka disebut tunasusila. Yang menurut KBBI berarti tidak punya susila (tidak punya kebaikan). Banyak yang bisa dibahas berkenaan dengan pelacuran atau prostitusi. Mulai dari sejarah, kesehatan, kehidupan sosial, sampai pada jasa-jasa mereka. Seperti lakon Mata Hari, agen rahasia Jerman yang konon begitu menentukan jalannya perang dunia ke-1.
Namun tidakkah tuan dan puan sadari, menurut beberapa musisi, mereka jadi inspirasi. Sebut saja dari Titik Puspa, yang memperindah sebutan pelacur jadi kupu-kupu malam sampai pada Silampukau yang meyakinkan bahwasanya para tunasusila tersebut membuat "Mursal keluar masuk dan utuh sebagai lelaki,".
ADVERTISEMENT
Ah sudahlah, saya cuma berbicara ngelantur. Saya hanya ingin menyampaikan, pelacur tidak hanya dihantarkan dengan teriakan oleh para pemuka agama atau para penegak hukum dengan keji. Pelacur juga dihantarkan oleh musisi dengan lembut. Berikut adalah beberapa Lagu tentang pelacur yang saya ketahui:
1. Titik Puspa, Kupu Kupu Malam
Cantik dalam kata kupu-kupu Dan gelap dalam kata Malam Diiringi dengan pertanyaan, dosakah aku
2. Iwan Fals, Lonteku
Seperti biasa, saya suka Iwan Fals dengan lagunya yang sangat nakal. Layaknya preman Sugali yang diancam dengan ujung laras para "Petrus" agar "Matius", Lonte milik Iwan Fals begitu ia cinta sehingga harus ada hari esok untuk sejoli dalam lagu ini.
3. Silampukau, Si Pelanggan
ADVERTISEMENT
Tentang Doli. Lokalisasi pelacuran paling "Menyala-nyala di Puncak Kota" dan yang paling "Tersembunyi di dalam sudut jalang jiwa, pria, Surabaya". Eki Tresnowening, dengan suara beratnya bercerita tentang asiknya berwisata di doli, dengan beban dosa namun menjadi suaka bagi hati yang nelangsa.
HONORABLE MENTION :
Di antara beberapa lagu yang mendayu tersebut, ada sebuah lagu dengan irama yang beringas. Isinya menceritakan hari akhir pelacur yang tak dicinta para pelanggannya lagi. Tuan dan Puan, inilah dia.
4. Duo Kribo, Pelacur Tua
Akhirnya menurut Duo Kribo, sanksi agama berlaku, sang pelacur yang merupakan kupu-kupu yang lincah bagi Titik Puspa, atau Kekasih bagi Iwan Fals, dan Wisata bagi Silampukau harus mendekam Dosa akibat ulahnya.
ADVERTISEMENT
Demikian pelacur menurut hemat saya. Apa hendak dikata kembali pada Anda, musisi pun sudah bercerita. Silakan berantas atau lestarikan. Tapi kasih solusi ya!