Cara Supaya Ronaldo Tetap Disebut CR7 Tanpa 'Merampas' Nomor 7 Milik Cavani

Andri Saleh
ASN, Humas, Penulis, Kolumnis, Komikus
Konten dari Pengguna
11 September 2021 11:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andri Saleh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar oleh Habib Rahman dari Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Gambar oleh Habib Rahman dari Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebagai fans berat Mas Cristiano Ronaldo, saya cukup bersuka cita ketika beliau memutuskan balik ke klub Manchester United beberapa pekan lalu. Yah, namanya juga mantan balikan, pasti banyak kenangan indah dan harapan yang ingin dirajut dalam menjalani biduk rumah tangga, eh, biduk klub Manchester United di musim ini. Minimal jadi juara Premier League, lah.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, kadar suka cita saya turun sekian persen ketika Mas Cristiano Ronaldo kembali memakai nomor punggung keramatnya, yaitu nomor punggung 7. Padahal, nomor punggung itu sedang dipakai oleh Edinson Cavani, pemain depan asal Uruguay yang sudah bermain bersama Manchester United sejak musim lalu. Hmmm.
Iya, sih, Edinson Cavani sudah ikhlas lillahi ta'ala menyerahkan nomor punggungnya ke Mas Cristiano Ronaldo. Juga, pihak Premier League-nya sudah mengizinkan pertukaran nomor punggung di tengah musim. Tapi, kok ya, nganu, ya. Agak terkesan superior dan terlalu mengkultuskan Mas Cristiano Ronaldo, gitu. Kan kasihan Edinson Cavani, serasa jadi pemain level kedua.
Menurut saya, sih, Mas Cristiano Ronaldo harusnya menghormati Edinson Cavani yang sudah memakai nomor punggung 7 dari awal musim. Kalau pun keukeuh mau bertukar nomor punggung, ya baiknya tunggu sampai musim 2021/2022 ini selesai. Biar sama-sama enak, gitu.
ADVERTISEMENT
Banyak, kok, pilihan nomor punggung yang tersedia di klub Manchester United buat Mas Cristiano Ronaldo. Nggak harus nomor 7 juga, keles. Kalau Mas Cristiano Ronaldo merasa khawatir dengan julukan CR7 sedangkan beliau enggak pakai nomor punggung 7, saya punya solusinya, kok. Sebagai alumni jurusan Matematika dengan IPK ala kadarnya, saya merasa terpanggil untuk menyelesaikan masalah (nomor punggung Mas Cristiano Ronaldo) tanpa masalah.
Gini, sebetulnya Mas Cristiano Ronaldo bisa memodifikasi nomor punggung baru sehingga beliau tetap bisa dijuluki CR7. Caranya tentu saja dengan menggunakan perhitungan Matematika seperti berikut.
Pertama, gunakan nomor punggung 2 angka yang kalau dijumlahkan, dikurang, dibagi, atau dikali, hasilnya sama dengan 7. Misalnya nomor punggung 16, 25, 34, 43, 52, 61, atau 70. Masing-masing dari angka tadi, kalau dijumlahkan hasilnya adalah 7, ya, kan? Dengan cara yang sama, bisa juga menggunakan hasil pengurangan, perkalian, dan pembagian. Pokoknya, yang hasilnya 7, deh. Jangan lupa, sisipkan simbol "+", "-", "x", atau ":" di antara kedua angka tadi. Biar kelihatan kalau hasil perhitungannya adalah 7.
ADVERTISEMENT
Kedua, gunakan nomor punggung yang menggunakan simbol Matematika. Misalnya, tanda akar kuadrat. Satu-satunya nomor punggung yang bisa dipakai yang hasilnya 7 adalah 49. Bukankah akar kuadrat dari 49 itu hasilnya 7? Jangan lupa juga, sisipkan simbol "akar kuadrat" di angka 49 itu.
Masalahnya, memangnya boleh ya nomor punggung pemain sepak bola pakai simbol-simbol Matematika macam itu? Oh, tentu saja boleh. Kejadian ini pernah dialami oleh Ivan Zamorano, pemain klub Inter Milan di masa tahun 90-an. Aih, ketahuan, kan, saya dari generasi old. Wkwkwk.
Jadi ceritanya, Ivan Zamorano terpaksa menyerahkan nomor punggung 9 kesayangannya kepada Ronaldo Brasil. Sebagai gantinya, beliau memilih nomor 18. Enggak lupa menyisipkan simbol Matematika "+" di antara angka 1 dan 8. Jadinya, tertulis nomor punggung 1+8. Ini adalah keputusan yang brilian, bukan? Ronaldo Brasil dapat nomor 9, Ivan Zamorano pun tetap pakai nomor yang hasilnya 9. Malah, nomor punggung yang dipakai Ivan Zamorano jadi nomor punggung yang paling ikonik di sepanjang sejarah sepak bola dunia.
ADVERTISEMENT
Nah, daripada "merampas" nomor punggung Edinson Cavani, bagusnya sih Mas Cristiano Ronaldo mengikuti jejak Ivan Zamorano. Jadi, Edinson Cavani merasa dihargai haknya, Mas Cristiano Ronaldo pun tetap bisa disebut CR7 hingga akhir hayatnya.
Gimana, Mas Cristiano Ronaldo? Bisa diterima kan?