Hikmah Tersembunyi Dari Lomba Agustusan

Andri Saleh
ASN, Humas, Penulis, Kolumnis, Komikus
Konten dari Pengguna
23 Agustus 2021 13:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andri Saleh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh Teguh Setiawan dari Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh Teguh Setiawan dari Pexels
ADVERTISEMENT
Percaya atau nggak, di dunia ini ada orang-orang yang ditakdirkan selalu kalah di tiap perlombaan. Contohnya ya saya ini. Dari sejak kecil sampai sekarang, tiap ikutan lomba agustusan, baik itu yang digelar di komplek rumah maupun di kantor, pasti kalah. Mau lomba balap kerupuk, lomba balap kelereng, sampai lomba pensil masuk botol, selalu kalah. Makanya kalau ditanya sama orang tua, saudara, atau tetangga seperti ini, "Kamu ikutan lomba agustusan gitu dapat apa sih?". Ya saya jawab, "Dapat hikmahnya.".
ADVERTISEMENT
Tapi benar lho. Di berbagai macam lomba agustusan itu, ternyata ada banyak hikmah yang bisa diambil sebagai pelajaran hidup. Nggak percaya ya? Nih, tak saya kasih tahu hikmah tersembunyi dari berbagai lomba agustusan.
#1 Lomba Balap Karung
Lomba ini mengajarkan kepada kita bahwa untuk meraih kesuksesan yang haqiqi, diperlukan usaha yang GIGIH dengan berbagai lompatan inovasi dan kreativitas. Makanya kalau mau jadi pejabat, nggak cukup pasang baliho dimana-mana. Harus banyak belajar leadership, berpikir kritis, dan juga berinovasi program-program yang pro rakyat.
#2 Lomba Balap Kelereng
Lomba ini mengajarkan kepada kita untuk hidup SEIMBANG. Seimbang antara kerjaan kantor dan waktu untuk keluarga, seimbang antara urusan dunia dan akhirat, dan seimbang juga antara hak dan kewajiban. Jangan cuma sok-sokan ikut challenge "Ganteng, review saldonya, dong!", tapi pajaknya nunggak. Hih.
ADVERTISEMENT
#3 Lomba Gerak Jalan
Lomba ini mengajarkan kepada kita untuk selalu MOVE ON dari masa lalu. Jangan diam di tempat. Orang lain sudah sibuk mikirin wisata ke luar angkasa, kita malah masih pusing mikirin aturan genap ganjil pas salat Jumat.
#4 Lomba Pensil Masuk Botol
Lomba ini mengajarkan kepada kita untuk selalu SABAR dalam menjalani hidup. Sabar ketika dapat musibah dan sabar ketika PPKM diperpanjang terus.
#5 Lomba Ambil Pilus Pakai Sumpit
Lomba ini mengajarkan kepada kita untuk belajar skala PRIORITAS. Ambil mana yang penting dan mendesak dulu. Jangan semuanya diambil. Bisa-bisa nanti masuk sampul majalah Hidayah, "Karena Serakah, Jenazah Sulit Dikebumikan".
#6 Panjat Pinang
Lomba ini mengajarkan kepada kita bawa hidup ini BERPUTAR. Kadang di atas, kadang di bawah. Pas lagi di atas jangan jumawa, pas lagi di bawah jangan mengeluh. Makanya kalau jadi pejabat jangan sok-sokan. Dan kalau nanti kena kasus, jangan mengeluh serasa jadi orang paling menderita.
ADVERTISEMENT
#7 Lomba Makan Kerupuk
Lomba ini mengajarkan kepada kita untuk bersikap FAIR. Setiap orang punya "kerupuk"-nya sendiri-sendiri. Jangan ambil punya orang lain. Bisa-bisa nanti masuk sampul majalah Hidayah lagi. Sama pula judulnya, "Karena Serakah, Jenazah Sulit Dikebumikan".
#8 Tarik Tambang
Lomba ini mengajarkan kepada kita bahwa MUNDUR tidak selalu berarti jelek. Kalau kita mundur itu demi kebaikan, kenapa nggak? Misalnya, kamu nggak ganteng dan nggak kaya, ya mending mundur dari persaingan mendapatkan gebetan. Kalau nggak sanggup jadi pejabat, ya lebih baik mundur, jangan nambah periode. *eh
Itulah hikmah dari berbagai lomba agustusan. Mudah-mudahan bisa dijadikan bahan renungan dan introspeksi diri dalam menjalani kehidupan yang fana ini. Aih.
Bagaimana pun, lomba agustusan punya kesan dan kenangan tersendiri. Ini bukan urusan menang atau kalah sih, tapi partisipasi kita untuk memeriahkan perayaan kemerdekaan negara kita tercinta.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, akibat pandemik Covid-19 yang entah sampai kapan ini, segala bentuk kegiatan yang membuat kerumunan, termasuk lomba agustusan, dihentikan. Mudah-mudahan bisa diambil hikmahnya yaa.