Dewi Persik: Aa Didorong, Bahkan Sampai Mau Dipukul

26 November 2017 15:14 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dewi Persik (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Dewi Persik (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
Pedangdut Dewi Persik menjadi pembicaraan. Hal ini terkait mobil yang ia tumpangi tertangkap kamera masuk ke jalur TransJakarta di kawasan Pejaten, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah video yang tersebar di media sosial, para pengendara motor tampak mengepung mobil perempuan yang karib disapa Depe itu. Cekcok tidak terhindarkan ketika mobil Dewi tak diperkenankan lewat oleh petugas penjaga pintu jalur TransJakarta.
Asisten Dewi, Angga Wijaya didorong, bahkan sampai mau dipukul oleh sekitar 20 orang. Dewi tak tinggal diam, dia langsung turun untuk membela Angga yang dikabarkan telah ia nikahi.
"Aa (panggilan Dewi untuk Angga) masih enak ngomong sama pak polisi, tiba-tiba ada sekitar 20 orang langsung ngedorong Aa sampai jatuh," kata Dewi ketika dikonfirmasi.
"Aku turun. Ibaratnya orang yang kita cintai mau digebukin sama orang, otomatis aku enggak rela. Aku turun bilang 'berhenti'. Semua pada noleh," lanjutnya.
Dewi Persik (Foto: Yurika Kencana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dewi Persik (Foto: Yurika Kencana/kumparan)
Perempuan berusia 31 tahun itu sangat menyesalkan para warga tidak mau mendengarkan penjelasan mereka terlebih dahulu. Tetapi, malah ada tindakan kekerasan terhadap Angga.
ADVERTISEMENT
"Yang buat aku kecewa kenapa para warga, ojek enggak dengar penjelasan kami. Padahal, kamu masuk jalur TransJakarta punya alasan, enggak sembarangan main masuk. Kami minta izin dan ngomong baik-baik," ucap Dewi.
Mantan istri Aldi Taher itu menjelaskan, sudah meminta izin kepada polisi untuk mengawal mereka. Sebab, saat itu, asistennya tengah menderita sesak napas, sehingga harus segera dibawa ke rumah sakit.
"Jadi awalnya kami memang dikawal. Jadi Mbak Fitri, asisten aku lagi sakit sesak pas kami jalan berangkat. Kami mau enggak mau minta bantuan polisi buat ngawal, terus polisi nyaranin kami buat masuk jalur busway, tapi polisinya bilang 'Saya tidak bisa di depan kalian, bilang aja ya mas dalam pengawalan polisi'. Kami disuruh ngomong kayak gitu," tutur Dewi.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Dewi menyatakan, petugas jaga jalur bus TransJakarta tidak percaya. Bahkan, mereka dituding berbohong.
"Kami bilang baik-baik 'Pak, bisa minta tolong dibukain pintunya, kami dalam pengawalan'. Enggak direken awalnya. 'Bohong' kata penjaga itu. Yang jadi pertanyaan aku apakah petugas busway disuruh menjudge kami pembohong dan tidak menerima penjelasan kami bahwa kami memang lagi dikawal dan lagi bawa orang sakit," ungkap Dewi.
Sementara itu, pengelola bus TransJakarta memberikan keterangannya terkait insiden Dewi yang menerobos jalur TransJakarta di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan. Mobil Dewi memaksa masuk hingga terlontar kata-kata kasar.
Dalam keterangan tertulisnya kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (26/11), Kepala Humas PT TransJakarta, Wibowo, menjelaskan pada Jumat (24/11) pukul 19.10 WIB lalu lintas dari arah Ragunan terpantau padat. Tiba-tiba sebuah mobil Jaguar bernomor polisi B 12 DP memaksa masuk jalur TransJakarta dan berhenti tepat di depan Hari, petugas penjaga portal.
ADVERTISEMENT
"(Mobil) Berhenti di depan petugas, seolah-olah mau menabrak. Pengemudi (mobil) tersebut langsung membuka kaca samping dan berkata, ‘woy gue mau lewat! Buka pintu, gue lagi ngawal!’” kata Wibowo menirukan pengendara Jaguar tersebut.