news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Istana Lalap, Jawaban saat Perut dan Kepala Butuh Asupan

Ane Fariz
Seseorang yang sedang belajar menulis.
Konten dari Pengguna
25 November 2022 2:39 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ane Fariz tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Istana Lalap, Jawaban saat Perut dan Kepala Butuh Asupan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Mendapat undangan untuk menghadiri launching Istana Lalap pada hari Minggu, 20 November 2022 lalu, seketika pikiran saya sibuk menerka-nerka, ‘Seperti apakah gerangan wujudnya?’ Jelas gambaran sebuah resto dengan sajian makanan favorit orang Sunda yang tak lepas dari sambal dan lalap hingga mampu melipatgandakan rasa nikmat mendominasi di kepala.
ADVERTISEMENT
Tapi mengingat undangan ini datangnya dari seorang Indari Mastuti, founder Indscript Creative, sebuah perusahaan yang bergerak di dunia kepenulisan, kelas-kelas pelatihan bisnis maupun menulis, kuliner, bahkan sempat juga merambah dunia fashion, dimana saya pernah bekerjasama dengan beliau baik sebagai asisten maupun sebagai bagian dari tim leader Indscript Creative Bandung, tentu saya tahu betul jika sosok perempuan satu ini kerap melahirkan inovasi dari liarnya ide-ide yang tumbuh sangat subur di kepala beliau.

Launching Istana Lalap

Istana Lalap Indscript Creative
Hari yang ditunggu tiba, dengan semangat empat lima saya dan seorang teman meluncur menuju kantor Indscript Creative, di Jl. PLN Dalam I, no.1, Bandung. Setelah sekitar 2 tahun berlalu, sambutan hangat tuan rumah tetap menjadi ciri khas sekaligus alasan kenapa bangunan ini selalu ngangenin buat dikunjungi.
ADVERTISEMENT
Deretan rak buku di sisi kiri bersanding dengan bentangan spanduk merah besar yang membungkus sisi kanan dinding ruang memanjang itu, perjalanan 15 tahun Indscript Creative tergambar di sana. Sebuah kutipan “Setiap hari lahirkanlah inovasi, mimpi, dan aksi baru.” langsung menyambut setiap tamu yang memasuki ruangan. Hmmm, karakter Teh Indari banget ini mah. Perempuan penggila warna merah yang kesehariannya pun tak lepas dari pakaian merah.
Kami pun segera duduk bergabung dengan teman-teman blogger lain yang telah tiba lebih dulu, rasa penasaran ini sudah tak terbendung minta dipuaskan. Berteman nasi, ayam bakar, sambal dan lalapan yang beragam kami pun menyimak tutur sang founder Istana Lalap tentang lini baru dari bisnisnya ini.

Perpustakaan Indscript Ruang Literasi Publik

Perpustakaan Indscript Creative
Sebagai seorang penulis, menebarkan semangat literasi pada sekitarnya tentu menjadi misi besar beliau, terlebih dengan kondisi tingkat literasi masyarakat kita yang masih rendah, perlu sebuah aksi nyata dalam upaya untuk meningkatkannya, dan semua harus dimulai dari diri sendiri, lingkungan terdekat, hingga akhirnya semangat itu kian menyebar dan memberi dampak besar bagi kemajuan bangsa. Insyaallah.
ADVERTISEMENT
Maka sebuah ruang dipersembahkan sebagai perpustakaan, wujud nyata dari upaya meningkatkan literasi masyarakat sekitar. Selain sebagai perpustakaan, ruang ini pun kerap menjadi tempat Teh Iin (nama panggilan Indari Mastuti) menerima tamu-tamunya, sebagai ruang diskusi, belajar, dan kegiatan-kegiatan produktif dari program Indscript.
Berawal dari seringnya pengunjung perpustakaan maupun tamu-tamu Teh Indari yang terpaksa harus memesan makanan dari luar, baik dengan mencari tempat makan di sekitar ataupun memesan secara online saat panggilan alam bergejolak, maka tercetuslah ide melahirkan Istana Lalap Indscript sebagai solusi sekaligus bentuk kepedulian Indscript kepada para tamunya, dan tentu saja berpotensi cuan.
Sebuah konsep baru yang diusung oleh Indscript pada perpustakaannya ini jelas membuat suasana Perpustakaan Indscript jauh dari kesan sunyi seperti perpustakaan pada umumnya. Kehangatan senantiasa tercipta di sini dari diskusi-diskusi yang mengalir, melahirkan ide-ide baru, membuka wawasan dan sudut pandang baru dari topik-topik pembicaraan yang bergerak dinamis seperti yang kami rasakan hari itu. Mulai dari bahasan Istana Lalap, program Indscript, blogging, algoritma media sosial, hingga topik investasi.
ADVERTISEMENT
Dirimu juga bisa merasakan suasana kehangatan ruang perpustakaan ini, karena ruang ini tersedia bagi siapa saja yang membutuhkannya secara gratis, tanpa ada kewajiban membeli menu makanan yang disediakan.
Ruang ini menjadi alternatif baru untuk kegiatan-kegiatan diskusimu bareng teman, komunitas, atau sekedar sharing tipis-tipis dengan kapasitas tidak lebih dari 15 orang.

Cita Rasa Masakan Sunda dengan Kelezatan Menggoda

Karena kepala dan perut sama-sama butuh asupan lezat, sehat, bernutrisi, menurut saya tempat ini sangat layak menjadi jawaban.
Masakan Sunda Enak Sambel Lalap Nampol
Satu porsi menu masakan Sunda yang terhidang tanpa terasa sudah final lebih dulu sejak diskusi kami masih di tengah perjalanan. Haha… Cita rasa masakan Ibu Nining, mertua sang founder selalu berhasil memanjakan lidah dan perut kami, hingga tanpa malu-malu makan kami pun nambah.
ADVERTISEMENT
Mengenai khasiat lalapan tak lepas dari topik perbincangan, dan jadi alasan kami buat menjajal aneka lalap yang tersedia, apalagi dipadu dengan sambalnya yang endol pisan. Eh, bukan modus loh, memang di sini sambal serta lalapnya bebas nambah kok. Makanya rugi deh, kalau dirimu belum nyoba olahan menu di sini.
Sebagai buah tangan saat pulang tentu saja dirimu bisa membawakan menu yang tersedia untuk keluarga tersayang, selain nasi dan lauknya di sini juga ada roti dan camilan siap saji untuk si buah hati.
Karena asupan untuk kepala dan perut sama pentingnya, maka buku-buku terbitan Indscript yang terpajang pun bisa dibawa pulang dengan mahar tertentu sebagai buah tangan, sebab selain sebagai perpustakaan ruang ini pun berfungsi sebagai Toko Buku Indscript.
Indari Mastuti bersama Tim Blogger Joeragan Artikel