Galeri 2 Menanti Jakarta Tenggelam

Lestarikan Air atau Tenggelam Pelan-Pelan

Angga Jati Widiatama
Earthstoryteller, Dosen Teknik Geologi Institut Teknologi Sumatera
7 April 2021 20:06 WIB
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satu hal jadi sumber kehidupan bagi berbagai peradaban di dunia: air. Begitu pun di Nusantara; sejak zaman lampau, keberlangsungan suatu komunitas dan berkembangnya peradaban tak pernah terlepas dari keberadaan sumber air di wilayah mereka. Hal ini kemudian memunculkan perilaku yang kita kenal sebagai budaya memuliakan mata air.
Secara hidrogeologi, mata air terbentuk dari air tanah yang keluar ke permukaan bumi. Penyebab keluarnya air tanah dapat terjadi karena beberapa hal, seperti: terpotongnya topografi batuan penyimpan air (akuifer), rekahan atau patahan pada batuan, atau adanya lapisan kedap air di bawah akuifer yang tersingkap.
Air tanah yang dimaksud di atas adalah air yang mengalir melalui ruang di antara butir (pori) batuan. Air tanah yang kita pompa saat ini secara geologi merupakan air hujan yang jatuh di daerah tangkapan air tanah ratusan hingga ribuan tahun lalu. Air hujan meresap di antara pori-pori batuan dan mengalir menuju tempat bertekanan lebih rendah.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten