Aprindo Minta Beras Maknyuss dan Ayam Jago Tak Ditarik dari Ritel

Ilustrasi beras Maknyuss. (Foto: Instagram/officialberasmaknyuss)

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) meminta beras merek Maknyuss dan Cap Ayam Jago tidak langsung ditarik dari peredaran. Asosiasi mengaku akan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar beras tersebut bisa masih tetap dijual.

"Proses ini kan sudah dengan berwajib (Kepolisian). Aprindo akan mengikuti ketentuan, kita koordinasikan dengan seluruh toko kita di Indonesia untuk berupaya mengikuti tapi tidak serta merta menarik karena kita mau jaga," kata Ketua Aprindo Roy N Mandey di kantornya, di Jakarta Pusat, Selasa (25/7).

Produsen beras merek Maknyuss dan Cap Ayam Jago, PT Indo Beras Unggu (IBU), kini memang tengah dirundung kasus dugaan kecurangan bisnis. Gudang milik mereka di Bekasi digerebek kepolisian karena diduga melakukan praktik manipulasi beras murah dijual dengan harga premium.

Adapun beras merk Maknyuss dan Cap Ayam Jago ini memang telah dijual di ritel-ritel modern. Roy mengatakan alasan pihaknya agar seluruh toko ritel tidak menarik beras dua merek tersebut untuk menjaga ketersediaan beras di pasar.

"Pemerintah perlu menjaga kearifan, artinya kalau beras di tarik kan menyangkut ketersediaan. Kita bicara di Indonesia, enggak bicara di kota Jakarta yang banyak alternatif. Di daerah seperti Buton dan Ternate, kan tidak banyak toko yang berjualan. Ini kearifan yang harus dimengerti oleh yang berwajib," kata Roy.

Dari pantauan kumparan (kumparan.com), Selasa (25/7), beras Maknyuss dan Cap Ayam Jago masih beredar di toko ritel. Harga beras Maknyuss di swalayan dibanderol Rp 92.150 untuk kemasan 5 kg. Artinya, harga per kg nya sebesar Rp 18.400.

Jika dibandingkan dengan beberapa beras premium lainnya, beras Maknyuss memang lebih murah. Misalnya saja, produk beras Cap Topi Koki dijual seharga Rp 133.750 per 5 kg. Lalu beras Si Pulen dijual seharga Rp 179.400 per 5 kg.